Potret SBY Masih Jenderal Bintang Satu di Bosnia, Hadir di Tengah Perang Berkecamuk
Di tengah medan perang yang masih berderu di Bosnia, ada tokoh militer Tanah Air yang memberanikan diri. Sosok tersebut tak lain adalah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bosnia-Herzegovina mengalami perang berkecamuk setelah menyatakan lepas dari Yugoslavia pada 1992 silam. Konflik yang berujung pada pembasmian etnis tersebut berlangsung panas di kawasan Semenanjung Balkan.
Di tengah medan perang yang masih berderu, ada tokoh militer Tanah Air yang memberanikan diri. Sosok tersebut tak lain adalah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menemani SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto mengaku cepat akrab dengan keluarga BJ Habibie karena ibu Habibie, Raden Ayu Tuti Marini Puspowardojo atau R.A. Habibie yang berasal dari Yogyakarta masih fasih berbahasa Jawa.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
SBY begitu tangguh dan waspada di balik tembok pertahanan. Berikut ulasan selengkapnya.
Indonesia Kirim Pasukan Garuda
Bosnia mengalami perang hebat. Negara yang dilanda konflik etnis dengan Serbia tersebut turut mengundang perhatian dari seluruh penjuru dunia.
Indonesia menyusul tindakan PBB usai menurunkan pasukan United Nations Protection Force. Pasukan Garuda XIV terjun ke medan tempur di bawah kepemimpinan SBY.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa pun menurunkan pasukan United Nations Protection Force. Indonesia menjadi bagian dari misi ini, dengan mengirimkan Pasukan Garuda XIV," dikutip dari akun Instagram @sbyudhoyonoachvs.
"Brigadir Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono, yang baru saja meninggalkan pos Komandan Komando Resor Militer Pamungkas/Yogyakarta, ditunjuk menjadi komandan pasukan ke Bosnia-Herzegovina ini," dikutip dari akun Instagram @sbyudhoyonoachvs.
Potret SBY di Tengah Perang
Bersama dengan pasukan Garuda, SBY melenggang ke tanah berkonflik. SBY mendapat mandat untuk bertugas selama enam bulan dari November 1995 hingga April 1996.
"Di Semenanjung Balkan, Brigadir Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono bertugas enam bulan, sejak November 1995 hingga April 1996," dikutip dari akun Instagram @sbyudhoyonoachvs.
Mengenakan jaket panjang loreng, SBY yang ditemani dua prajurit lokal dan satu prajurit TNI nampak serius saat memantau pasukan. Keempat prajurit tersebut berdiri di balik pertahanan.
Instagram/@sbyudhoyonoachvs ©2021 Merdeka.com
"Ia memimpin 650 pemantau militer dari sejumlah negara. Kontingen Garuda XIV terdiri atas batalion zeni, batalion kesehatan, tim pemantau militer, dan beberapa staf," dikutip dari akun Instagram @sbyudhoyonoachvs.
SBY Tangguh di Bosnia
Akhir bulan Oktober 1995, Kolonel Inf SBY saat itu masih menjabat Komandan Korem 072/ Pamungkas Yogyakarta mendapat panggilan telepon. Diketahui orang yang meneleponnya yakni Wakil Asisten Operasi KASUM ABRI, Brigjen Fahrur Rozi. Saat itu, Fahrur Rozi memberikan tugas SBY untuk menjadi CMO di Bosnia
"Perserikatan Bangsa - Bangsa meminta kepada Indonesia untuk mengisi jabatan "Chief Military Observer" (CMO) di Bosnia-Herzegovina. Tugas itu seakan - akan harus diemban oleh SBY," dikutip dari akun Instagram sbyudhoyonoachvs.
Instagram sbyudhoyonoachvs ©2021 Merdeka.com
Hal ini serta- merta mengantarkan SBY naik pangkat luar biasa. SBY seketika sukses meraih pangkat bintang satu atau setara dengan Brigadir Jenderal.
"Penugasan ke Bosnia - Herzegovina mengantarkan ia mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa menjadi bintang satu/ Brigadir Jenderal, karena seorang CMO haruslah seorang Pati. Momentum itu dinilai sangat penting dalam perjalanan karier militer Presiden ke 6 RI di luar bidang militer, yakni diplomasi," lanjutnya.