Potret Terbaru Jenderal 'Jujur' Mulyono, Bertemu Junior di TNI Sama-Sama Pernah jadi Kasad
Simak momen silaturahmi Jenderal Mulyono ke rumah mantan Kasad juniornya.
Simak momen silaturahmi Jenderal Mulyono ke rumah mantan Kasad juniornya.
Potret Terbaru Jenderal 'Jujur' Mulyono, Bertemu Junior di TNI Sama-Sama Pernah jadi Kasad
Jenderal TNI (Purn) Mulyono bersilaturahmi ke rumah juniornya eks Kasad Jenderal TNI (purn) Dudung Abdurachman pada Minggu (17/3) lalu.
Dudung dalam unggahan akun media sosialnya mengaku bahwa pertemuan tersebut hanya untuk berbagi pengalaman dan cerita satu sama lain.
Terlebih keduanya memang berstatus junior dan senior dengan rekam jejak yang sama-sama mentereng.
Dudung mengaku bahwa dahulu ia pernah berada di bawah pimpinan Mulyono semasa di Kasad sebagai Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasad.
- Jadi Sosok Nomor 1 di TNI, Jenderal Agus Subiyanto Hadir di Reuni Akmil 91, Seru Ikut Main Ular Tangga
- Kumpul Jenderal Bintang 4 TNI Senior dalam Satu Meja, Sosok Paling Muda Kini Paling Berpengaruh di RI
- Pertemuan AHY Dengan Brigjen TNI-Polri Berkarier Cemerlang saat Kumpul Alumni Taruna Nusantara
- Potret Lawas 2 Jenderal TNI Sahabat Seangkatan di Akmil, Kini Berkarier Moncer, Satu Sosok Paling Berpengaruh di TNI
"Alhamdulillah, hari ini saya bersyukur atas kesempatan bertemu dan menjalin silaturahmi dengan Jenderal TNI (Purn.) Drs. H. Mulyono, S.I.P., Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 2015-2018. Dalam periode tersebut saya menjabat sebagai Waaster," tulis Dudung.
Seperti apa momen pertemuan hangat dua purnawirawan jenderal bintang empat tersebut?
Melansir dari akun Instagram @dudung_abdurachman, Senin (18/3) simak informasi selengkapnya.
Sama-sama Eks Kasad
Dudung Abdurachman menyambut baik kedatangan Mulyono di rumahnya pada akhir pekan kemarin.
Lebih lanjut, ia mengaku bahwa pertemuan tersebut tak lain untuk berdiskusi santai sekaligus membagi pengalaman untuknya dan keluarga.
"Senang rasanya bisa merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam diskusi santai bersama beliau. Berbagai pengalaman dan wawasan dari beliau memberikan inspirasi dan pemahaman yang berharga bagi saya dan istri," tulis keterangan unggahan.
Sosok keduanya memang bukanlah sembarangan. Keduanya pernah menjabat sebagai orang nomor satu di TNI Angkatan Darat.
Mulyono juga merupakan senior dari Dudung di Akademi Militer (Akmil). Mulyono adalah alumni Akmil 1983 sedangkan Dudung Abdurachman merupakan alumni Akmil (1988).
Karier Mulyono di TNI AD cukup mentereng dengan pernah menjabat sebagai Pangkostrad (2014) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) pada tahun 2015-2018.
Saat Mulyono menjabat Kasad, Dudung masih berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI dengan jabatan Wakil Gubernur Akmil (2015-2016), Staf Khusus Kasad (2016-2017) dan Waaster Kasad (2017-2018).
Setali tiga uang dengan Mulyono, Dudung juga memiliki karier yang relatif mirip dengan Mulyono.
Dudung pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil (2018-2020) dan Pangdam Jaya (2020-2021).
Kariernya melejit dengan dilantik jadi Pangkostrad (2021) sebelum akhirnya dipromosikan sebagai Kasad pada tahun yang sama menggantikan Andika Perkasa.
Sosok Jenderal Mulyono, Anak Petani Dikenal Jujur
Sosok Mulyono ternyata cukup populer di lingkungan TNI Angkatan Darat. Namun ternyata ada kisah inspiratif di balik kariernya di TNI.
Mulyono kecil memilih untuk bertani dan memperjuangan hidupnya sendiri agar tidak ketinggalan dengan teman-temanya yang sudah lahir di keluarga berada.
Kondisi tersebut dijalaninya sampai duduk di bangku SMP. Karena ingin memperbaiki ekonomi keluarganya, ia pun memantapkan diri untuk menjadi seorang tentara.
Mulyono memulai karier sebagai anggota TNI usai lulus dari Akabri tahun 1983.
Sosoknya memang sangat disegani di lingkungan TNI Angkatan Darat. Selain karena jabatan strategis yang pernah dipegangnya, ia dikenal juga karena kejujurannya sebagai seorang perwira.
Fakta tersebut disampaikan langsung oleh mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
“Saya lihat dia orang yang jujur. Orang lurus dia. Revolusi mental ya seperti itu. Yang penting lurus dulu, pintar nomor dua. Pintar tapi kalau enggak lurus percuma saja,” ujar Ryamizard dikutip dari laman kemhan.go.id, Senin (18/3).