Saat Para Kolonel 4 Matra Angkat Pedang Pora, Begini Momennya
Perwira Militer memiliki sebuah tradisi jika dirinya melakukan pernikahan. Tradisi pernikahan bagi Perwira Militer disebut dengan pedang pora.
Perwira Militer memiliki sebuah tradisi jika dirinya melakukan pernikahan. Tradisi pernikahan bagi Perwira Militer disebut dengan pedang pora.
Pedang pora biasanya dilakukan oleh teman-teman atau adik angkatan 1 matra dari mempelai pria. Tetapi ada sebuah prosesi pedang pora yang cukup langka.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
Pedang pora dalam pernikahan kedua mempelai ini bukan hanya 1 matra, tetapi 4 matra. Berikut ulasan lengkapnya.
Pernikahan Kolonel TNI
2020 Merdeka.com/Youtube NengNitha Emak Gaul
Dilansir dari channel Youtube 'NengNitha Emak Gaul', pada (1/2/2020) terlihat sebuah prosesi upacara pernikahan perwira Militer di Jakarta. Momen indah ini merupakan pernikahan Kol. Inf Sri Widodo dan Sitti Sara.
Pernikahan tersebut terasa lebih spesial karena adanya pedang pora yang dilakukan oleh 4 matra AKABRI 94.
Pedang Pora oleh Kolonel 4 Matra
2020 Merdeka.com/Youtube NengNitha Emak Gaul
Ada hal yang spesial dari pernikahan Kol. Inf Sri Widodo dan Sitti Sara. Pedang pora biasanya dilakukan oleh 1 matra. Tetapi, pada pernikahan ini dilakukan oleh 4 matra.
Tentu saja pernikahan ini merupakan momen yang langka. 4 Matra yang melakukan pedang pora adalah rekan-rekan alumni AKABRI 1994 atau teman seangkatan Kol. Inf Sri Widodo.
Mempelai Melewati Rangkaian Pedang
2020 Merdeka.com/Youtube NengNitha Emak Gaul
Sebelum prosesi pedang pora dimulai, para kolonel 4 matra mempersiapkan diri terlebih dahulu. Mereka berbaris rapi dan saling berhadapan dengan membawa pedang yang diayunkan ke depan membentuk rangkaian.
Setelah mempelai berjalan, rangkaian pedang tersebut di angkat ke atas membentuk gapura. Kedua mempelai pun melewati rangkaian pedang yang terhunus ke atas membentuk gapura tersebut.
Membentuk Sebuah Formasi
2020 Merdeka.com/Youtube NengNitha Emak Gaul
Setelah selesai melewati rangkaian pedang berbentuk gapura, kedua mempelai berjalan menuju ke depan. Para kolonel dari 4 matra pun berjalan perlahan di belakang kedua mempelai.
Mereka membentuk sebuah formasi melingkari mempelai. Dengan aba-aba, mereka pun maju ke depan dan mengarahkan pedang ke atas membentuk payung.
Makna dari Pedang Terhunus ke Atas Membentuk Payung
2020 Merdeka.com/Youtube NengNitha Emak Gaul
Pedang yang terhunus ke atas membentuk payung dalam tradisi pedang pora memiliki sebuah makna.
"Pedang terhunus ke atas berbentuk payung melambangkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan melindungi kedua mempelai dalam menghadapi berbagi rintangan hidup, kedua mempelai akan selalu ingat dan memohon perlindungan-Nya," ucap pembawa acara.
Berfoto Bersama
2020 Merdeka.com/Youtube NengNitha Emak Gaul
Setelah prosesi pedang pora selesai, para kolonel dari 4 matra pun melakukan sesi berfoto dengan kedua mempelai. Mereka berfoto dengan sikap tegap.
Dalam video tersebut, terlihat para kolonel dari 4 matra berfoto bersama. Seragam kebanggaan mereka pun berbeda-beda sesuai dengan matra nya masing-masing.