Sosok Empat Jenderal Lulusan Terbaik di Kabinet Jokowi, Tiga dari TNI & Satu Polri
Terdiri dari 4 koordinator dan 30 menteri, kabinet Indonesia Maju di bawah naungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) rupanya memiliki segudang sosok dengan latar belakang dan prestasi berbeda.
Terdiri dari 4 koordinator dan 30 menteri, kabinet Indonesia Maju di bawah naungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) rupanya memiliki segudang sosok dengan latar belakang dan prestasi berbeda.
Selama masa pendidikan, sejumlah tokoh yang kini menduduki jabatan di dalam kabinet tersebut diketahui berhasil menorehkan predikat membanggakan. Di antaranya yakni sebagai lulusan terbaik TNI-Polri.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
Lantas, siapa saja para jenderal itu? Berikut ulasannya.
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan
Lahir di Simargala Sumatera Utara 73 tahun lalu, siapa sangka, pria bernama Luhut Binsar Pandjaitan bakal menjadi salah satu sosok penting di Tanah Air. Kini, purnawirawan TNI itu memegang jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sejak 2019.
©Istimewa
Sebelum berkarier, Luhut pernah mengikuti sejumlah pendidikan militer baik di dalam hingga luar negeri. Beberapa di antaranya, Luhut berhasil menyabet predikat sebagai lulusan terbaik.
Pendidikan yang ditempuhnya antara lain sebagai berikut:
- Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, AS.
- National Defense University, Amerika Serikat.
- Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat, Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), (1970).
- Lulusan Terbaik Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), (1971).
- Lulusan Terbaik, Penghargaan Sangkur Perak Komando Kursus Komando,(1971).
- Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas Kursus Lintas Udara,(1971).
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).
- Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
- Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)
- Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)
Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko
Sosok yang kedua adalah Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko. Moeldoko merupakan kelahiran Kediri Jawa Timur pada tahun 1957.
©KSP.go.id
Moeldoko merupakan purnawirawan TNI yang lulus dari Akabri tahun 1981 dan menyabet sebagai lulusan terbaik berpenghargaan Bintang Adhi Makayasa. Setelah berkarier, Moeldoko juga banyak mendapatkan penghargaan seperti berikut:
- Bintang Dharma,
- Bintang Bhayangkara Utama,
- Bintang Yudha Dharma Pratama,
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama,
- Bintang Yudha Dharma Nararya,
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya,
- Satya Lencana Dharma Santala,
- Satya Lencana Kesetiaan XXIV,
- Satya Lencana Kesetiaan XIV,
- Satya Lencana Kesetiaan VIII,
- Satya Lencana Seroja,
- Satya Lencana Wira Dharma,
- Satya Widya Sista.
Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra
Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra juga diketahui merupakan tokoh militer yang berprestasi. Dilantik menjadi bagian dalam Kabinet Indonesia Maju pada tanggal 23 Desember 2020, Letjen Herindra rupanya merupakan sosok yang cakap.
©2015 Merdeka.com/Faiq Hidayat
Lulus Akmil pada tahun 1987, ia diganjar dengan penghargaan sebagai lulusan terbaik. Hingga kini, sosoknya diketahui merupakan ahli di bidang infanteri.
Selain lulusan terbaik, sejumlah penghargaan dan tanda jasa lainnya pun berhasil disabet. Di antaranya yakni sebagai berikut,
- Bintang Dharma
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
- Bintang Yudha Dharma Nararya
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
- Royal Order of Sahametrei (Knight) (Kamboja)
- SL. Dharma Bantala
- SL. Kesetiaan XXIV
- SL. Kesetiaan XVI
- SL. Kesetiaan VIII
- SL. GOM IX
- SL. Dharma Nusa
- SL. Wira Nusa
- SL. Wira Dharma
- SL. Ksatria Yudha
- SL. Seroja
- SL. Dwidya Sistha
- SL. Kebaktian Sosial
Jenderal Polisi (Purn.) Muhammad Tito Karnavian
Tokoh birokrat sekaligus kepolisian Tanah Air berikut ini cukup dikenal luas sebagai sosok yang berkemampuan tinggi. Kini, Tito Karnavian merupakan petahana sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia sejak tanggal 23 Oktober 2019.
©2020 Merdeka.com
Sebelum berkarier di birokrasi, Tito pernah menjabat sebagai Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya, hingga Kapolri. Sama halnya dengan tiga sosok sebelumnya, Tito juga berhasil meraih penghargaan sebagai lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) hingga Akpol.
Pendidikan yang ditempuhnya antara lain sebagai berikut:
- Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian (1987)
- Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
- Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996);
- Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
- Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
- Sespim Pol, Lembang (2000)
- penerima Bintang Seroja sebagai peserta terbaik Lemhannas RI PPSA XVII (2011)
- magna cum laude pada Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (2013)