Suara Ormas Islam di Pilkada Jakarta Bisa Terbelah, Lebih Condong ke RK-Suswono atau Pramono-Rano Karno?
Dukungan dari organisasi masyarakat (ormas) Islam dalam Pilgub Jakarta 2024 diprediksi akan terbagi menjadi dua kelompok.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai dukungan dari organisasi masyarakat (ormas) Islam dalam Pilgub Jakarta 2024 akan terbagi menjadi dua kelompok.
Ia menjelaskan bahwa ormas Islam di Jakarta tidak terikat pada kelompok tertentu, meskipun ada tokoh yang lebih mudah berinteraksi dengan mereka.
- Didukung Ulama, Pramono Sebut Pergub Pesantren Selesai Satu Bulan
- Uskup Agung Ungkap Pesan Khusus untuk Pramono jika Terpilih jadi Gubernur Jakarta
- Hasil Survei Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Unggul Berkat Suara 'Anak Abah'
- Pilkada Jakarta, Gerindra Sebut Ridwan Kamil-Suswono Diumumkan 19 Agustus 2024
Dedi juga menyatakan bahwa Pramono Anung dan Ridwan Kamil berpotensi mendapatkan dukungan dari ormas Islam di Jakarta, karena keduanya tidak memiliki catatan buruk terkait hal ini.
Namun, ia memperkirakan bahwa dukungan ormas Islam cenderung akan mengarah kepada pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, karena adanya faktor Suswono.
"Suswono dianggap dekat dengan kalangan pemilih Islam Jakarta," tegas Dedi.
Condong ke Rido
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengaku tidak mengherankan jika ormas Islam cenderung memberikan dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono, dibandingkan dengan Pramono Anung-Rano Karno. Sebab ada sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di kubu Pramono-Rano.
"Ya bagaimanapun ormas Betawi, ormas keagamaan itu penting dalam konteks politik. Mereka juga menjadi kekuatan politik tersendiri, karena kan ormas punya basis massa. Jadi ya dukungan itu diperlukan oleh para kandidat," kata dia.
"Kalau soal misalkan ormas Islam itu mendukung RK-Suswono ya mungkin saja ya, karena di Pram-Rano ada Ahok, mungkin ada resistensi bisa jadi. Namanya juga politik ya bebas-bebas saja untuk mendukung paslon manapun. Seandainya ormas Islam tidak mendukung Pramono-Rano karena faktor Ahok, ya bisa jadi dan bisa terjadi," jelas Ujang.