10 Perusahaan paling berkilau versi Forbes
Forbes tidak segan-segan mengakui kinerja perusahaan Indonesia yang berkelas dunia.
Setelah melansir daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012, Majalah Forbes memberi penghargaan kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang paling berkilau sepanjang tahun ini. Forbes mengamati performa terbaik perusahaan yang terdaftar di bursa dengan indikator kinerja jangka panjang dengan pertumbuhan pendapatan, laba dan tingkat imbal hasil bagi pemegang saham.
Chief Editorial Advisor Forbes Indonesia Justin Doebele tidak segan-segan mengakui kinerja perusahaan Indonesia yang berkelas dunia.Perusahaan yang terpilih telah melalui seleksi ketat dengan melihat kinerja jangka panjang. Bukan hanya kinerja perusahaan dalam satu tahun saja.
-
Apa yang menjadi acuan Forbes dalam menentukan perusahaan terbesar dunia di daftar Global 2000? The Global 2000 berisikan 2.000 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan sales (penjualan), profit (laba), asset (aset), dan market value (nilai pasar) dengan keempat variabel diberi bobot yang sama.
-
Bagaimana cara Forbes menentukan peringkat perusahaan terbesar di dunia? Forbes baru saja merilis daftar perusahaan-perusahaan terbesar di dunia.
-
Bagaimana cara Forbes menentukan daftar orang terkaya di Indonesia? Majalah Forbes belum memperbaharui daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada edisi Juli 2024.
-
Siapa yang menyatakan bahwa daftar Forbes The Global 2000 mencerminkan perusahaan global terbesar yang menggerakkan pasar? “Daftar tahunan Forbes The Global 2000 mencerminkan perusahaan global terbesar yang menggerakkan pasar, serta industri yang sedang tumbuh dan menjadi tren,” kata Hank Tucker, staf penulis Forbes.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan daftar Forbes? Di posisi pertama daftar orang terkaya Indonesia masih ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan USD67,4 miliar.
-
Kapan Forbes terakhir kali memperbaharui daftar orang terkaya Indonesia? Majalah Forbes belum memperbaharui daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada edisi Juli 2024.
"Perusahaan untuk bisa masuk daftar harus memiliki performa keseluruhan yang bagus bukan hanya satu atau dua indikator," ujar Justin saat ditemui di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (6/12).
Berikut 10 perusahaan yang paling berkilau versi Forbes:
Lippo Cikarang
Dengan pendapatan USD 99 juta dan laba USD 28 juta, Lippo Cikarang tercatat sebagai perusahaan yang paling bersinar versi Forbes.
Perusahaan yang bergerak di bidang properti ini mulai menancapkan kukunya pada 1990.
Lippo Cikarang termasuk salah satu pelopor pengembangan kawasan perumahan yang berkualitas, nyaman, sehat dan hijau. Kawasan perumahan merupakan tempat yang tepat untuk tinggal, sedangkan kawasan komersial dan industrinya sangat tepat untuk investasi.
Fasilitas dan infrastruktur terbaik tersedia untuk menunjang kegiatan usaha dan keluarga, yang membuat Lippo Cikarang tumbuh dan berkembang.
Fasilitas-fasilitas yang ada mencakup sekolah, transportasi, mal, rumah sakit, hotel bintang lima, pasar modern dan taman rekreasi keluarga seperti Water Boom, Hom Pim Pa dan Olympic Sports Club. Fasilitas ini meningkatkan nilai dan citra Lippo Cikarang sebagai sebuah kota yang lengkap dan komprehensif di timur Jakarta.
BW Plantation
Perusahaan produsen minyak sawit, BW Plantation (BWPT) mencatat pendapatan USD 98 juta dan laba USD 35 juta. BWPT adalah produsen minyak sawit mentah (CPO) yang didirikan pada November 2000.
Pada akhir Juni 2010, total area perusahaan mencapai 96.175 hektar terdiri dari 46.048 hektar areal perkebunan kelapa sawit dan 50.127 hektar yang belum ditanami. BWPT dilengkapi 2 pabrik pengolahan kelapa sawit yang semuanya berlokasi di Kalimantan Tengah.
Ace Hardware Indonesia
Emiten berlini bisnis ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mencatat pendapatan USD 267 juta dan laba USD 31 juta dan dinobatkan sebagai salah satu perusahaan dengan kinerja paling mengkilap versi Forbes.
Ace Hardware adalah perusahaan franchise dari Amerika. Ace Hardware Indonesia lebih inovatif dengan menyediakan produk lifestyle, seperti elektronik, gadget, dan lain-lain. Pangsa pasarnya adalah kalangan menengah ke atas. ACES sudah memiliki puluhan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
AKR Corporindo
Dengan pendapatan USD 2.069 juta dan laba USD 252 juta, AKR Corporindo diakui sebagai salah satu perusahaan yang memiliki kinerja cemerlang.
Bisnis utama PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) adalah perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak dan bahan kimia di Indonesia, melalui anak-anak perusahaan yang juga bergerak dalam bisnis logistik, pabrikan dan pertambangan batu bara.
Tidak hanya di Indonesia, perseroan melebarkan sayap bisnis hingga ke China dengan mencaplok mayoritas saham pada perusahaan pabrikan sorbitol dan pelabuhan sungai untuk kontainer serta komoditas curah di China bagian selatan.
Memiliki infrastruktur yang kuat dengan kemampuan pasokan yang luas memungkinkan AKRA terus mengembangkan bisnisnya dalam pendistribusian produk-produk bahan bakar minyak dan bahan kimia.
Maskapai Reasuransi Indonesia
Dengan pendapatan USD 58 juta dan laba USD 7 juta, Maskapai Reasuransi Indonesia mencatatkan diri sebagai perusahaan paling tokcer versi Forbes.
Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk bergerak dalam bidang reasuransi sejak 4 Juni 1953.
Perusahaan yang populer dengan sebutan MAREIN adalah sebuah perusahaan reasuransi nasional tertua di Indonesia. Sejak didirikan 4 Juni 1953 hingga 2006, perusahaan telah aktif beroperasi selama 53 tahun.
Perusahaan mendapatkan persetujuan untuk mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) berdasarkan surat persetujuan BEJ No. S-III/BEJ.I.1/V/1994 tanggal 9 Mei 1994 dan di Bursa Efek Surabaya (BES) berdasarkan surat persetujuan BES No. 13/EMT/LIST/BES/IV/97 tanggal 7 April 1997.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi kegiatan perusahaan bergerak dalam bidang reasuransi.
Alam Sutera Realty
Berhasil mencatat pendapatan USD 152 Juta dan laba USD 66 Juta membawa Alam Sutera Realty sebagai perusahaan terbaik.
PT. Alam Sutera Realty Tbk adalah anak perusahaan dari grup Argo Manunggal yang bergerak di bidang properti developer. Perusahaan ini didirikan Harjanto Tirtohadiguno pada 3 November 1993. Awalnya perusahaan ini bernama PT Adhihutama Manunggal, kemudian berganti nama menjadi PT Alam Sutera Reality Tbk pada 19 September 2007.
Pada tahun 1994 Perusahaan mulai mengembangkan proyek pertama di sebuah kawasan terpadu bernama Alam Sutera yang terletak di Serpong, Tangerang, provinsi Banten. Selain itu Alam Sutera juga melakukan pengembangan ke daerah Riau, Batam, dan Cianjur. Perusahaan ini menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 18 Desember 2007.
Saat ini perumahan alam sutera merupakan price leader untuk kawasan serpong dimana harga tanah di sana mencapai 8 jt/m2 pada tahun 2011. Hal ini karena dibukanya akses tol langsung ke kawasan ini pada tahun 2009. Konsep bisnis ke depannya adalah untuk membangun property yang mendatangkan nilai sewa seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, dan exhibition center.
Kawasan yang telah berhasil dikembangkan adalah perumahan, apartement, mall, dan superblock di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan, dengan posisi yang berdekatan dengan beberapa pengembang besar, antara lain BSD, Summarecon Serpong, Paramount Serpong, dan Lippo Village.
Mayora Indah
Perusahaan makanan minuman ini mencatat pendapatan USD 1.040 Juta dan laba USD 52 Juta. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) atau Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia yang didirikan pada 17 Februari 1977.
Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93 persen.
Grup Mayora memproduksi beberapa lini produk, yakni Biskuit, Permen, Wafer, Cokelat, Sereal, Kopi, Bubur, Mi instan, dan Minuman.
Sinar Mas Multiartha
Perusahaan ini mencetak pendapatan USD 2.079 Juta dan laba USD 184 Juta. Pada 2005, PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan Kelompok Usaha Sinarmas yang berada di bawah kelompok usaha Financial Services mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia yang didirikan pada tahun 1989 yang memulai operasionalnya sejak Maret 1990.
PT. Bank Shinta Indonesia mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006. Bank ini Go Public dengan menjual sebagian sahamnya pada 2010 setelah mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas yang berwenang. Pada 13 Desember, Bank Sinarmas mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia.
Surya Semesta Internusa
PT. Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983 dan tahun ini mencatat pendapatan sementara USD 317 Juta dan laba USD 28 Juta. Dengan capaian tersebut, perusahaan ini mendapat penghargaan sebagai salah satu perusahaan terbaik versi Forbes.
Elang Mahkota Teknologi
Dengan catatan pendapatan USD 455 Juta dan laba USD 67 Juta, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) masuk jajaran perusahaan terbaik.
Pada 12 Januari 2010, perusahaan ini melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang menaungi stasiun televisi SCTV ini makin ekspansif dengan membeli saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) dari PT Prima Visualindo dengan kepemilikan saham 27,24 persen pada 13 Mei 2011.
Pada penutupan saham PT Indosiar Karya Media Tbk pada 31 Januari 2012, EMTK kembali membeli saham Indosiar sebesar 57,53 persen. Jadi, Mayoritas saham PT Indosiar Karya Media Tbk berada dikendali EMTK sebesar 84,77 persen.