2017, pendapatan operasi Garuda Indonesia tumbuh 8,1 persen menjadi Rp 57,3 T
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury, mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan pendapatan operasional tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal yang meningkat sebesar 56,9 persen atau menjadi sebesar USD 301,5 juta.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan operasi sebesar USD 4,2 miliar atau setara Rp 57,3 triliun (Rp 13.666/USD) selama 2017. Angka ini meningkat 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar USD 3,9 miliar
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury, mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan pendapatan operasional tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal yang meningkat sebesar 56,9 persen atau menjadi sebesar USD 301,5 juta.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Siapa yang bisa mendapatkan diskon tiket pesawat Garuda Indonesia? Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengataka untuk mendapatkan berbagai penawaran menarik dari gelaran SOTF ini, para pengguna jasa dapat mengakses penawaran menarik ini di seluruh Kantor penjualan Garuda Indonesia di kota-kota di Indonesia maupun kantor perwakilan di luar negeri.
"Selain itu sektor pendapatan lainnya (pendapatan di luar bisnis penerbangan & subsidiaries revenue) turut meningkat sebesar 20,9 persen dengan pembukuan pendapatan sebesar USD 473,8 juta," ujarnya dalam acara konfrensi pers di kantor Garuda Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (26/2).
Pahala mengatakan Garuda Indonesia juga mencatatkan tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sebesar 74,7 persen dengan tingkat ketepatan waktu (On Time Performance - OTP) sebesar 86,4 persen.
Sepanjang 2017, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut sebanyak 36,2 juta penumpang yang terdiri dari 24 juta penumpang Garuda Indonesia dan 12,3 juta penumpang Citilink. Jumlah tersebut meningkat 3,5 persen dibandingkan 2016 sebesar 35 juta penumpang.
Selama 2017, Garuda Indonesia turut mencatatkan peningkatan tren pertumbuhan trafik penumpang internasional sebesar 8,1 persen. Garuda Indonesia melalui anak usaha Citilink berhasil mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,8 persen.
"Hal tersebut tentunya menjadi bukti komitmen perusahaan untuk terus mengedepankan layanan berkualitas yang berorientasi terhadap 'Customer Experience' di tengah strategi efisiensi yang dijalankan manajemen," kata Pahala.
Melalui lini usaha kargo udara, Garuda Indonesia berhasil mengangkut 446,8 ribu ton angkutan kargo, meningkat sebesar 7,4 persen dibandingkan 2016 dengan pendapatan kargo Garuda Indonesia yang meningkat sebesar 8,2 persen menjadi USD 237,1 juta di 2017.
"Sepanjang 2017 juga berhasil mencatakan peningkatan utilisasi pesawat hingga mencapai 09 Jam 36 menit, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar 08 jam 58 menit. Adapun di tahun ini perusahaan menargetkan utilisasi pesawat dapat menyentuh kisaran 10 jam 24 menit," jelasnya.
"Sejalan dengan peningkatan utilisasi pesawat, kapasitas produksi perusahaan (availability seat kilometer / ASK) juga meningkat sebesar 5,6 persen menjadi 67 miliar dibandingkan pada tahun 2016 sebesar 58,7 miliar seat kilometer.
Baca juga:
Akibat Tax Amnesty hingga erupsi Sinabung, Garuda Indonesia rugi Rp 2,88 T di 2017
Gunung Sinabung erupsi, Garuda Indonesia pastikan penerbangan di Medan normal
Petinggi Garuda Indonesia usai jalani pemeriksaan di Gedung KPK
Libur imlek, tingkat keterisian penumpang Garuda Indonesia naik di atas 85 persen
KPK periksa pegawai Garuda Indonesia
Kasus Emirsyah, KPK periksa bos PT Citilink dan pegawai Garuda Indonesia
Citilink raih predikat maskapai murah bintang empat Skytrax pertama di Asia