2019, PLN bangun 2 pembangkit listrik tenaga panas bumi di NTT
PT PLN akan membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di Flores, NTT, yakni di Ulumbu sebesar 40 megawatt (MW) dan Mataloko sebesar 20 MW. Pembangunan ditargetkan akan dimulai pada tahun 2019, sehingga listrik dari kedua WKP tersebut sudah mulai di produksi pada tahun 2022.
Manager Senior Energi Panas Bumi PT PLN, Yudistian Yunis mengatakan saat ini perseroan tengah mempersiapkan pengeboran gas di dua Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Flores, NTT, yakni di Ulumbu dan Mataloko. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Flores Geothermal Iconic Island.
"Yang sudah dipersiapkan, PLN akan melakukan pengeboran di Flores, Ulumbu dan Mataloko," ungkapnya di Jakarta, Kamis (15/3).
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
Untuk WKP Ulumbu, PLN berencana untuk mengembangkan pembangkit listrik dengan kapasitas 40 MW. Sedangkan di WKP Mataloko, kapasitas pembangkit yang akan dikembangkan sebesar 20 MW.
"Pengembangan itu bersamaan dengan PLN buat transmisi, dari sisi barat Flores sampai sisi Timur Flores. Dari Labuan Bajo sampai Maumere, Sikka. Kalau sudah selesai di tahun 2019, maka seluruh energi itu bisa disebarkan ke seluruh Flores. Kan Flores itu permintaan cukup, labuan bajo dengan pariwisata. Ende ada Kelimutu," imbuhnya.
Selain itu, ada 12 sumur yang akan dibor di kedua WKP ini, 6 di Ulumbu dan 6 di Mataloko. Total investasi yang disiapkan PLN mencapai USD 72 juta. "Investasi sekitar USD 6 sampai USD 7 juta per sumur. Memang masih mahal. Sekitar USD 72 juta. Kita berusaha untuk menurunkan biaya salah satunya dengan mempunyai rencana pengeboran yang baik. Sehingga mitigasi risiko sudah didapat," tandasnya.
PLN menargetkan pengeboran sudah dapat dimulai pada tahun 2019, sehingga listrik dari kedua WKP tersebut sudah mulai di produksi pada tahun 2022. "Kita sedang persiapan, sekaligus dengan persiapan pendanaannya. Kami sudah ada komitmen pendanaan dari KFW, lender dari Jerman tapi masih dalam tahap Loan appraisal diharapkan April kita dapat info apa itu ok atau tidak," tandasnya.
Baca juga:
Indonesia raih penilaian C di dunia pada aspek tarif listrik yang terjangkau
Hutama Karya bakal bangun PLTS di jalan tol di Sumatera
Selain listrik alternatif, Bulgaria tertarik kelola sektor pariwisata Indonesia
ESDM gandeng ITS kembangkan mobil listrik hingga teknologi smelter
ESDM serahkan 55 pembangkit penuhi kebutuhan listrik di daerah