30 UMKM Terpilih Ikut Pelatihan dan Festival dari Sampoerna
Ketiga puluh wirausahawan dipilih dari total 150 peserta yang mengikuti pelatihan usaha digital secara komprehensif sejak pertengahan November 2020.
Sebanyak 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) terpilih untuk mengikuti lanjutan rangkaian Pelatihan dan Kejuaraan Festival #SampoernaUntukUMKM secara online hingga 11 Desember 2020.
Ketiga puluh wirausahawan dipilih dari total 150 peserta yang mengikuti pelatihan usaha digital secara komprehensif sejak pertengahan November 2020.
-
Di mana Omah Sampah Plumpang berada? Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
-
Kenapa Omah Sampah Plumpang dibentuk? Awalnnya, sejumlah pemuda risih melihat banyak sampah menumpuk di berbagai sudut desa. Saat itu, gunungan sampah ditemukan di tepi jalan, sawah, hingga lahan kosong. Hal ini mendorong mereka mengambil langkah inovatif.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
-
Siapa Hossam? Seorang bocah bernama Hossam pun ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi orang meninggal seperti para korban Israel.
Pelatihan yang digelar Sampoerna bersama Yayasan Ekspor Pengembangan Bali (BEDO) ini bertujuan mendukung upaya pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional dengan terus meningkatkan daya saing UMKM yang merupakan kunci kemandirian ekonomi kerakyatan, utamanya di masa pandemi.
Salah satu anggota panelis juri, Triyana Iskandarsjah, dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan, mengatakan, ke-30 peserta ini dipilih berdasarkan sejumlah kriteria, termasuk kualitas proposal usahanya yang baik dan komprehensif, serta kinerja yang baik dalam mengelola usahanya secara dalam jaringan (daring).
"Para peserta pelatihan telah memberikan yang terbaik dalam menyusun proposal usahanya," ujar Triyana.
Sementara itu, Fernando Mulia, anggota panelis juri lainnya, mengatakan, ke-30 pelaku UMKM ini berasal dari berbagai kota di Indonesia. Mereka menggeluti berbagai usaha, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, pakaian, dan lainnya. Selanjutnya, para pelaku UMKM terpilih ini akan mengikuti pelatihan digital yang lebih intensif lagi. Mereka juga akan diberikan tantangan kreatif, membuat kerangka model bisnis, membuat rencana usaha, presentasi produk dan lainnya.
Siska Hasibuan, pelaku UMKM di bidang kuliner, mengaku bersyukur bahwa dirinya bisa lolos ke tahap 30 besar. Ia mengatakan, pelatihan bisnis yang diperoleh sejak 16 November telah membuka wawasannya, terutama dalam hal digitalisasi yang dirasa dapat sangat membantu
untuk menyesuaikan bisnisnya dengan perubahan perilaku konsumen dari offline ke online. Ia mengaku mendapat ilmu bisnis baru yang praktis dan dapat diterapkan.
"Melalui pelatihan ini, saya tak cuma belajar memperbaiki usaha, tetapi juga kualitas dan rasa percaya diri," ujar Siska.
Siska mengaku antusias mengikuti tahapan pelatihan selanjutnya secara daring. Ia berharap ilmu mengenai bisnis yang diberikan pada proses selanjutnya semakin memantapkan cita-citanya untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan ruang digital. Ia mengaku bahwa dirinya termotivasi untuk melakukan hal yang terbaik karena memiliki karyawan yang menggantungkan hidup dari usahanya.
“Lolos sampai tahap ini membuat saya harus benar-benar bertanggung jawab atas ilmu yang sudah diberikan para pelatih,” tambahnya.
Secara terpisah, Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, mengucapkan selamat kepada para pelaku UMKM binaan Sampoerna yang telah lolos hingga 30 besar. Ishak berharap agar mereka tetap berjuang untuk memberikan yang terbaik selama sesi pelatihan berikutnya.
"Saya yakin bahwa teman-teman sekalian adalah pelaku UMKM yang kreatif, ulet, dan gigih," ujar Ishak.
Ishak berharap, pelatihan UMKM secara komprehensif ini dapat menjadi katalis bagi pemulihan ekonomi. Ia berharap ada lebih banyak lagi UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.
Mengutip survei LIPI, Ishak mengatakan bahwa pelaku UMKM yang bisa memanfaatkan internet terbukti lebih mampu bertahan dari terpaan pandemi Covid-19.
"Saya berharap pandemi bisa menjadi katalisator UMKM digital," ujarnya.
Selanjutnya, para peserta akan mengikuti pelatihan hingga 11 Desember. Para panelis juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi akan melakukan seleksi secara ketat hingga 2 pemenang.
Pemenang ini akan diumumkan pada webinar dan virtual bazaar yang akan digelar oleh Sampoerna dan BEDO pada 16 Desember mendatang. Para pemenang akan memeroleh hadiah dan dukungan berupa pendampingan bisnis berkelanjutan, perluasan akses pasar, serta materi berupa voucher belanja, paket data internet, dan lainnya.
Pada acara puncak tanggal 15-16 Desember 2020 nanti, para pelaku UMKM binaan akan melakukan bazaar online. Mereka juga akan berpartisipasi dalam kegiatan bincang-bincang seputar bisnis dan UMKM. yang ditayangkan secara langsung melalui saluran Youtube dan Zoom.
(mdk/hrs)