4 Komoditas ini bikin SBY marahi Mentan
SBY jengkel kinerja menteri-menterinya tidak bisa menyelesaikan masalah.
Persoalan naiknya harga beberapa komoditas di atas batas kewajaran membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa kali berang kepada menteri-menterinya.
Tak hanya karena masalah tidak terselesaikan, tetapi koordinasi antara menteri-menteri dianggap tidak bagus sehingga masalah tetap ada.
-
Apa yang dilakukan Kris Dayanti di Batu, Jawa Timur? Kris Dayanti di Batu, Jawa Timur, melakukan kegiatan seperti mengunjungi Posyandu dan Museum Musik Dunia Jawa Timur Park.
-
Kapan Krisdayanti menjadi nenek? Kris Dayanti udah jadi nenek di bawah usia 50 tahun.
-
Kapan umat Kristen memperingati kematian Yesus Kristus? Ucapan wafatnya Yesus Kristus dapat dibagikan menjelang perayaan Jumat Agung besok.
-
Kapan Yesus Kristus bangkit dari kubur? Bagaimana tidak, Paskah menandai momen kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga pasca wafat di kayu salib.
-
Kenapa Prasasti Huludayeuh penting? Di masa itu, Prabu Siliwangi melalui program kerajaannya memiliki sejumlah proyek terkait infrastruktur seperti parit untuk kebutuhan pertahanan ibu kota Pakuan, membuat monumen gunungan, menggencarkan perkerasan jalan, menyelamatkan hutan lindung dan sebagainya.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gereja Sidang Kristus di Sukabumi? Gereja Sidang Kristus tidak hanya memiliki lonceng bersejarah, tetapi juga terdapat jam menara yang lebih tua dari Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Terakhir adalah masalah naiknya harga bawang putih yang membuat SBY berang. SBY sampai minta menteri-menterinya tidak tidur hingga masalah ini terselesaikan.
"Ini tidak boleh begini. Ketika ada krisis harga pangan dan minyak 2008 meluas karena itu global, bermalam-malam berhari-hari kita bekerja. Kalau tingkatannya masih seperti ini hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur kalau perlu sampai selesai," kata SBY, Kamis (14/3).
Lalu, kasus apa saja yang membuat SBY berang kepada menteri-menterinya, terutama Menteri Pertanian yang memang bertanggung jawab atas beberapa komoditas yang langsung menyangkut ke masyarakat?
Baca juga:
Cerita SBY marah ke menteri gara-gara bawang putih
Harga bawang meroket, Dahlan minta izin impor ke Gita Wirjawan
Bawang putih langka, izin impor disederhanakan
HKTI: Tidak masuk akal bawang putih langka di negara agraris
Soal krisis bawang putih, SBY perintahkan menteri tidak tidur
Harga bawang putih meroket, UKM menjerit
Daging sapi
Masih segar di ingatan awal tahun lalu harga daging sapi melambung tinggi mencapai Rp 95.000 per kilogram. Harga tersebut hanya turun tipis dari harga daging saat Idul Fitri tahun lalu yang mencapai Rp 100.000 per kilogram.
Bahkan, pedagang daging sapi di Jabodetabek sempat mogok berjualan akibat harga daging yang tak kunjung turun ini.
Hal tersebut tak lain disebabkan oleh pemotongan jatah impor daging sapi dari Australia. Setelah ditelusuri, Kementerian Perdagangan mengaku angka kebutuhan dan persediaan tidak cocok.
Kementerian Perdagangan mengatakan data pasokan sapi lokal dari Kementerian Pertanian tidak valid.
SBY pun angkat bicara. Dia juga mengamati kenaikan harga daging sapi yang sudah melebihi batas. "Saya sudah tahu soal daging sapi ini masalah impor dan produksi dalam negeri dan sebagainya," kata SBY, Senin (18/2).
Kedelai
Tahun lalu, tempe dan tahu menjadi barang yang jarang didapat. Ukuran tempe dan tahu semakin mengecil, atau jika tidak, harganya melebihi biasanya. Tak heran, harga kedelai pertengahan Juli tahun lalu melonjak.
Lagi-lagi permasalahannya ada di pasokan impor kedelai yang mampet. Kedelai yang diimpor dari Amerika Serikat berkurang lantaran daerah tersebut tengah dilanda kekeringan sehingga produksi turun.
Saat itu, SBY menekankan untuk membebaskan bea impor untuk kedelai agar harganya terjangkau oleh petani sehingga pengrajin tidak kesulitan dalam memproduksi tempe dan tahu.
“Di sini, instrumen yang kita miliki adalah membebaskan bea bagi impor kedelai. Benar asosiasi, rakyat kita berharap janganlah hanya didominasi oleh mereka-mereka yang disebut kartel tadi. sejumlah importir kedelai,” tegas SBY menanggapi keluhan dari perajin tempe dan tahu tentang adanya kartel kedelai, dalam konferensi pers, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat 27 Juli 2012.
Hortikultura
Persoalan impor hortikultura yang membludak juga membuat SBY turun tangan. Tak segan-segan SBY langsung mengunjungi petani di Tegal untuk bisa menemui para petani hortikultura.
Padahal, sebelumnya Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian lagi-lagi tak kompak soal pembatasan impor hortikultura. Kementerian Pertanian bertahan ingin menghentikan impor beberapa komoditas hortikultura untuk sementara, sementara Kemendag mengaku belum mengetahui rencana tersebut.
Di Tegal, SBY memberikan pengertian kepada para petani kenapa produk hortikultura impor lebih laku dibanding lokal. Hal tersebut karena hortikultura lokal lebih mahal dibanding impor.
Meski begitu, SBY mengaku bahwa kenaikan beberapa komoditas sudah tidak wajar yaitu tomat, bawang merah dan beberapa komoditas lain.
Bawang putih
SBY berang pada bawahannya yang saling serang terkait permasalahan tingginya harga barang bawang putih, merah dan daging sapi. Hingga saat ini SBY merasa tidak ada langkah nyata solusi untuk menurunkan harga tiga komoditas tersebut.
"Saya malah mendengar malah saling menyalahkan dari satu kementerian ke kementerian lain, ini buruk. Yang benar adalah segera atasi masalah itu, duduk bersama, bicara dengan daerah, bupati, gubernur dan walikota dan stabilisasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini," ujarnya saat memberi kata sambutan sebelum rapat terbatas di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3).
SBY meminta kementerian terkait untuk bekerja keras dan meningkatkan koordinasi untuk mengatasi masalah tingginya harga ini. Rakyat membutuhkan kepastian atas hasil kerja pemerintah saat ini.?
"Ini tidak boleh begini. Ketika ada krisis harga pangan dan minyak 2008 meluas karena itu global, bermalam-malam berhari-hari kita bekerja. Kalau tingkatannya masih seperti ini hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur kalau perlu sampai selesai," katanya.
SBY memerintahkan jajarannya untuk tidak hanya berwacana membahas solusi dengan hadir dalam acara talkshow atau diskusi. Namun lebih pada bekerja dengan serius di kantor masing-masing.?
"Saya mendengarnya dalam talkshow atau seminar, bukan itu. Kerja nyata, duduk bersama dengan kementerian terkait lalu solusinya apa," jelasnya.
Dia mengakui bawahannya belum bisa menghasilkan solusi untuk mahalnya kebutuhan masyarakat tersebut. "Saya belum melihat langkah-langkah yang lebih serius dan nyata dan kemudian masalah itu dapat teratasi oleh jajaran pemerintahan terkait," katanya.