Adhi Karya pastikan proyek LRT dibangun tahun ini
"Di semester II kita eksekusi proyeknya," kata Corporate Secretary Adhi Karya Ki Syahgolang.
PT Adhi Karya mengungkapkan pihaknya siap mengeksekusi proyek Light Rapid Transit (LRT) semester II tahun ini. Sejumlah pendanaan akan diambil dari penyertaan modal negara (PMN) untuk Adhi Karya sebesar Rp 1,4 triliun.
"Ini untuk proyek LRT kita masih kejar. Di semester II kita eksekusi proyeknya," kata Corporate Secretary Adhi Karya Ki Syahgolang di Jakarta, Jumat (10/4).
Kiki, sapaan akrabnya, mengungkapkan kinerja perseroan sejauh ini cukup positif. Hal ini terlihat dari capaian kontrak baru hingga Maret 2015 sebesar Rp 2,5 triliun.
Realisasi kontrak baru tersebut mayoritas terbagi atas berbagai proyek dari lini bisnis konstruksi sebesar 89 persen. Proyek itu antara lain jalan tol Balikpapan-Samarinda paket I section 3 senilai Rp 288,8 miliar.
Proyek kawasan industri Bintoro Sayung senilai Rp 86,8 miliar. Sementara, sebanyak 9 persen merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya.
"Sumber dana, realisasi kontrak baru dominan dikuasai swasta sebanyak 56 persen, APBN dan APBD 28 persen dan BUMN sebesar 16 persen," terangnya.
Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk bakal membentuk anak usaha dalam pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang diminta Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, pembangunan LRT tersebut juga bekerja sama dengan PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Tahap awal, pembangunan akan dilakukan dengan rute Cibubur-Cawang-Grogol dengan jarak sekitar 15 kilometer. Sedangkan tahap II akan dibangun dari Bekasi Timur menuju Cawang.
Presiden Joko Widodo meminta agar pengembangan jaringan transportasi massal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) harus dimulai tahun ini. Itu meliputi kereta ringan atau Light Rail transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sesuai rapat terbatas kabinet kerja, di Istana Negara, Jakarta.
Jonan mengungkapkan, LRT bakal digarap konsorsium BUMN, semisal, Adhi Karya, Wijaya Karya, dan Jasa Marga. Proyek pengganti monorel sepanjang 30 kilometer rencananya bakal dibangun di median atau di sisi jalan tol.
"Rencananya itu dari Cibubur, Halim, baik dari grogol dan nanti juga disambung dengan kereta ke Bandara Soekarno-Hatta," katanya. "Pembiayaan LRT tadi itu dilaporkan oleh Adhi Karya sekitar Rp 307 miliar per kilometer dan akan diusahakan dari konsorsium BUMN, pinjaman luar negeri, dan partisipasi DKI Jakarta tentunya sesuai ketentuan."