Adhi Karya: Pembangunan LRT Sudah Capai 56,41 Persen
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat bahwa pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek Tahap I telah mencapai Rp 56,41 persen. Progres ini naik sebesar 0,51 persen dibanding pada akhir 2018 lalu.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat bahwa pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek Tahap I telah mencapai Rp 56,41 persen. Progres ini naik sebesar 0,51 persen dibanding pada akhir 2018 lalu.
"Progresnya itu semua sudah 56,41 persen. Itu terdiri dari Cawang-Cibubur 76,21 persen, kemudian Cawang-Dukuh Atas 44,19 persen dan Cawang-Bekasi Timur 51,06 persen. Jadi total sudah 56,41 persen," ucap Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata di Jakarta, Senin (14/1).
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Apa tujuan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
-
Bagaimana cara pembangunan LRT Bali menggunakan mesin bor? Setelah ini, proses pembangunan yang baru akan dimulai adalah pembangunan stasiun di Sentral Parkir Kuta kemudian dilanjutkan pembuatan jalur terowongan itu juga akan menggunakan mesin bor yang didatangkan dari Tiongkok.
-
Apa tujuan dari upacara pengeruwakan dalam proyek LRT Bali? "Ngeruwak itu, adalah upacara untuk memulai semua kegiatan termasuk groundbreaking," kata Direktur Utama PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra."Tujuannya adalah untuk melakukan pembersihan secara skala dan niskala (spiritual) sehingga mendapatkan perlindungan dari pemilik alam semesta," jelasnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan LRT Jakarta Fase 1B? BUMD Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan LRT Jakarta Fase 1 B Veledrom-Manggarai yang progresnya mencapai 26,6 persen pada akhir Agustus, siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September."Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta sudah mencapai 26.64 persen dengan deviasi positif," kata Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9). Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya mempercepat integrasi antar moda pada Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun dengan memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A dari Stasiun Kelapa Gading ke Stasiun Velodrome."Dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B maka stasiun LRT Velodrome bisa terhubung langsung dengan Stasiun Manggarai sehingga bisa jadi pendukung sebagai stasiun utama ke depannya," kata dia.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
Seperti diketahui, Proyek LRT Jabodebek tahap I ini meliputi Bekasi Timur - Cawang, Cibubur - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas. Adhi Karya hingga kini masih menghadapi beberapa persoalan terkait pembebasan lahan di daerah Bekasi Timur.
"Jadi ada 2 critical area yang kami perlu selesaikan. Pertama pembebasan tanah di Bekasi Timur. Kedua penetapan trase di stasiun Duku Atas yang sepengetahuan saya sudah menunjukkan titik terang setelah adanya ratas kemarin di istana," ujarnya.
Dia menambahkan, proyek strategis nasional (PSN) ini paling cepat dapat beroperasi pada akhir 2020.
"Sehingga komersialnya itu either di akhir 2020 atau pertengahan 2021. Karena kita ada testing dari commissioning untuk pastikan kereta ini aman. Jadi kita akan lakukan uji coba minimum 3 bulan," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wapres JK Kritik Pembangunan Jalur LRT Melayang di Luar Kota
Wapres JK Kritik Pembangunan Jalur LRT Melayang di Daerah, Ini Respons Adhi karya
Wapres JK Kritik Biaya Pembangunan LRT Rp 500 Miliar/Km, ini Jawaban Adhi karya
Bank Mandiri Girang Saat LRT MRT Beroperasi, Transaksi E-money Meningkat
Pemerintah Buka Peluang Serahkan Pengelolaan Moda Transportasi Jabodetabek ke DKI