Akses ke stasiun macet, pengguna mobil pribadi tak mau naik KA cepat
Lantaran, akses jalan dari stasiun kereta masih terkendala kemacetan jalan.
Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai hanya untuk persaingan semata. Bukan untuk melengkapi kekurangan infrastruktur transportasi di Indonesia.
Kereta cepat Jakarta-Bandung tak bakal membuat pengguna kendaraan pribadi seperti mobil untuk pindah menggunakan kereta tersebut. Lantaran, akses jalan dari stasiun kereta masih terkendala kemacetan jalan.
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa Presiden Jokowi hadir di acara serah terima pesawat? Acara serah terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk TNI AU.
-
Dari mana Prabowo dan Jokowi memulai perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Prabowo naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Jokowi dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim Jakarta Timur.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
"Perjalanan Jakarta–Bandung dan sebaliknya menggunakan KA Cepat bisa ditempuh cukup 37 menit saja, tapi perjalanan dalam kota yang lebih lama membuat mereka enggan untuk meninggalkan mobil mereka. Mobil pribadi selain bisa point to point, jadwalnya juga fleksibel bisa diatur sendiri sesuai dengan kebutuhan dan bisa berhenti sesuai dengan keinginan. Kecuali itu, bila pergi bersama keluarga atau rombongan tentu lebih hemat naik mobil pribadi. Lalu siapa yang akan naik KA Cepat Jakarta – Bandung?," ujar Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas di Jakarta, Jumat (22/1).
Dari data perjalanan Jakarta-Bandung berdasarkan suatu hasil kajian oleh lembaga konsultan, terdapat total 143.518 perjalanan Jakarta-Bandung. Dari total itu, 127.133 menggunakan mobil pribadi, yang menggunakan KA Argo Parayangan rata-rata hanya 2.000-2.500 orang per hari, travel bus kecil 13.000-14.000 penumpang, sedangkan menggunakan bus besar yang dilayani oleh Primajasa hanya di bawah 1.000 penumpang.
"Ini artinya total pengguna angkutan umum kurang dari 20.000 per hari. Probabilitas pengguna angkutan umum untuk pindah ke KA Cepat mungkin hanya sekitar 25 persen saja karena tarifnya terlalu tinggi bagi komuter. Sedangkan pengguna mobil pribadi belum tentu mau pindah ke KA Cepat bila akses menuju dan dari stasiun, baik di Jakarta maupun Bandung tetap macet," pungkas dia.
(mdk/sau)