Akumindo: UMKM Ada yang Bangkrut, Ada Juga yang Sudah Mulai Berjalan
Ikhsan menuturkan, beberapa UMKM yang bisnisnya kembali berjalan sudah mulai kembali merekrut pegawai. Meskipun jumlah karyawan yang dipekerjakan belum sebanyak sebelumnya.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun menyebut bahwa kondisi pelaku UMKM saat ini mulai mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Sebagian sudah ada yang kembali berjalan menuju arah pemulihan, namun sebagian lainnya masih terpuruk.
"UMKM saat ini ada yang sudah bangkrut, ada yang sudah berjalan lagi tapi belum pulih seperti tahun 2019 lalu," kata Ikhsan dalam diskusi online bertema Kreativitas UMKM Bertahan di Masa Pandemi, Jakarta, Rabu (16/6).
-
Di mana UMKM di Bontang terdampak oleh pandemi Covid-19? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk mengembangkan UMKM setelah pandemi Covid-19? Upaya untuk membangkitkan kembali pasar UMKM dilakukan oleh pemerintah. Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang salah satu instansi pemerintah yang dapat memberikan konsep secara teori maupun praktis untuk pengembangan UMKM.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Ikhsan menuturkan, beberapa UMKM yang bisnisnya kembali berjalan sudah mulai kembali merekrut pegawai. Meskipun jumlah karyawan yang dipekerjakan belum sebanyak sebelumnya.
"UMKM yang bangkit ini sudah ada rekrut karyawan walaupun dari yang tadinya 5, sekarang baru 2 orang," kata dia.
Sayangnya, kata Ikhsan kondisi peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang beberapa waktu lalu naik menjadi ancaman bagi pelaku usaha. Pelaku usaha cukup was-was bila pemerintah kembali menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas manusia.
"Tapi ini ada ancaman Covid-19 ini naik, mereka khawatir nanti kalau ada PSBB lagi, tapi sekarang ini masih PPKM Mikro," kata dia.
Kebijakan PPKM Mikro
Kebijakan PPKM Mikro kata Ikhsan dinilai membantu pelaku UMKM untuk bangkit. Sebab masih ada interaksi dan kegiatan jual beli tetap berjalan dengan protokol kesehatan.
Ikhsan menambahkan, UMKM yang mampu bangkit di masa pandemi biasanya melakukan transformasi bisnis. Baik itu dengan mengubah model bisnis atau membuka lapak online. Dalam kondisi seperti ini pun tidak sedikit generasi muda yang memanfaatkan kegiatan dengan mulai membuka usaha. Semisal menjual tanaman hias, baju-baju bekas hingga produk-produk kesehatan.
Sehingga tak heran terjadi peningkatan pelapak online selama satu tahun. Semula hanya 1 juta pengguna, kini menjadi 5 juta dalam satu tahun.
"Kami catat ada peningkatan sekitar 5 juta pemain baru di marketplace dari yang sebelumnya 1 tahun tidak lebih dari 1 juta. Ini luar biasa, makanya suka tidak suka UMKM harus masuk digital," kata dia.
(mdk/idr)