Ambil alih tugas Petral 3 bulan, Pertamina hemat Rp 289 M
Semua aktivitas bisnis Petral akan diambil oleh Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina.
PT Pertamina (Persero) mengklaim telah mendatangkan banyak keuntungan usai mengambil alih peran anak usahanya, PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), terkait impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak mentah.
Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto menegaskan, mulai awal 2015, pihaknya mengaku menghemat USD 22 juta atau setara Rp 289 miliar dari aktivitas pembelian BBM impor. Jumlah ini didapat dari penghematan dalam tiga bulan awal tahun.
"Dalam dua sampai tiga bulan efisiensi USD 22 juta (Rp 286 miliar)," kata Dwi di Jakarta, Rabu (13/5).
Pihaknya menjelaskan, selain menyetop operasional, Pertamina juga akan melakukan likuidasi Petral per hari ini. Semua aktivitas bisnis Petral akan diambil oleh Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina.
"Kalau kontrak sudah ada, kita akan mereview, kalau perlu renegosiasi," terangnya.
Sebelumnya, PT Pertamina memastikan anak usahanya, PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dibubarkan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan bahwa langkah ini bukan untuk mencari alternatif bagi pengganti Petral.
"Spekulasi orang, ini akan dibangun 'rumah baru'. Tapi kami menjamin tidak ada. Ini benar-benar likuidasi," kata Sudirman.
Dia menjelaskan, tujuan memberhentikan dan likuidasi Petral agar menciptakan Pertamina yang lebih transparan. Pihaknya akui bahwa citra Petral sejak dahulu sudah negatif.