Asosiasi Soal Vaksinasi: Pedagang Pasar Paling Mudah Menularkan Covid-19
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun mengapresiasi, Kementerian Kesehatan atas program vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang turut menyasar pedagang pasar. Mengingat vaksinasi sendiri sangat dinantikan oleh pedagang pasar.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun mengapresiasi, Kementerian Kesehatan atas program vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang turut menyasar pedagang pasar. Mengingat vaksinasi sendiri sangat dinantikan oleh pedagang pasar yang juga termasuk kelompok UMKM.
"Kita mengapresiasi ya, sangat mengapresiasi program pemerintah terutama dari Kemenkes untuk melakukan vaksinasi kepada pedagang pasar UMKM. Dan ini yang memang kita tunggu-tunggu," terangnya dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama, Vaksinasi Menyasar Pedagang Pasar, Rabu (17/2).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Dia berharap melalui program vaksinasi tahap dua ini bisnis UMKM domestik dapat segera menggeliat kembali. Menyusul adanya kekebalan kondisi imun tubuh pelaku usaha maupun masyarakat setelah disuntik vaksin Covid-19.
"Karena pedagang pasar paling sering interaktif atau paling mudah menularkan Covid-19, dengan vaksinasi kita senang saja," tuturnya.
Ikhsan bilang, dampak pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir ini tidak hanya memukul ekonomi nasional. Akan tetapi, juga penyebaran virus mematikan asal China itu telah memukul parah bisnis UMKM, termasuk pedagang pasar.
"Dampak Covid-19 terhadap perekonomian bangsa ini memang terdampak besar. Juga dengan kepada pedang pasar atau pedagang pedagang mikro," paparnya.
Vaksinasi Tahap 2 Dimulai, Sasar 16,9 Juta Petugas Layanan Publik & 21,5 Juta Lansia
Pemerintah telah melakukan vaksinasi lebih dari 1 juta tenaga kesehatan dalam waktu 1 bulan sejak pertama kali dimulai pada 13 Februari 2021 lalu. Melihat perkembangan yang positif dan untuk mencapai kekebalan kelompok, maka program vaksinasi akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Tahap dua vaksinasi ini menyasar kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. "Kita tahu lansia memiliki beban berat terkait angka kesakitan dan kematian akibat terinfeksi Covid-19, sementara petugas pelayanan publik memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam pernyataannya, Rabu (17/2).
Pemerintah menargetkan 16,9 juta petugas layanan publik divaksinasi. Sementara vaksinasi terhadap lansia mencapai 21,5 juta di seluruh Indonesia.
"Untuk tahapan registrasi nantinya tidak harus menunggu SMS atau pemberitahuan dari aplikasi, namun cukup datang ke fasilitas kesehatan (faskes) dan akan langsung terdaftar di sistem PCare yang sudah kami sediakan sebelumnya," ujar dia.
Nadia mengatakan, nantinya pemberian vaksinasi tahap kedua ini dilakukan melalui beberapa cara. Pertama yaitu berbasis faskes, berbasis institusi, vaksinasi massal di tempat, dan vaksinasi massal bergerak, seperti vaksinasi bagi pedagang pasar yang akan dilakukan di pasar.
"Sehingga tidak lagi penerima vaksin harus datang ke faskes," ujar dia.
Kendati masyarakat sebentar lagi akan mendapatkan vaksinasi, Nadia mengimbau bahwa upaya ini belum cukup untuk mencegah penularan Covid-19. Walhasil penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan dalam segala aktivitas di masa kedaruratan kesehatan ini.
"Vaksinasi, 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan. Setelah vaksin kita tidak boleh kendor melaksanakan protokol kesehatan," tandasnya.
Sementara itu, VP Public Relations PT. Kereta Api Indonesia, Joni Martinus menyatakan, menyambut baik dan mendukung penuh program vaksinasi kedua ini. "Karena memang petugas pelayanan publik memiliki mobilitas tinggi terutama bagi petugas pelayanan penumpang dan pelayanan umum kami lainnya," ujar dia.
Untuk menyiapkan vaksinasi ini, PT. KAI akan memanfaatkan klinik mediska, yang dikelola perseroan yang tersebar di seluruh daerah operasi kereta api (Daop) pulau Jawa dan Sumatera. "Telah kami daftarkan sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi," kata dia.
Selain itu, PT KAI juga sudah mengikutsertakan dokter dan perawat di beberapa daerah operasi perseroan untuk mengikuti pelatihan vaksinator. "Tentu dengan langkah-langkah ini akan memperkuat dan mempercepat memperlancar proses vaksinasi di PT. KAI. Ada kurang lebih 13.526 yang terkait dengan petugas layanan publik di PT. KAI," tandasnya.
(mdk/bim)