Atasi migrasi macet Jakarta, Tangerang juga minta pengadaan MRT
"Masalah transportasi tak mengenal batas administrasi. Harus ada sinergi semua daerah," ujar Wali Kota Tangerang, Arief.
Pemerintah kota Tangerang tengah mendorong pengembangan MRT (Mass Rapid Transit) tahap 2 di 2015 bisa melewati Kota Tangerang. Pasalnya, pengembangan permukiman di wilayah Kota Tangerang dan perbatasan Kabupaten Tangerang sedang bertumbuh pesat.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan transportasi massal dan MRT adalah bagian untuk mengatasi kemacetan yang diprediksi akan terjadi. Penanganan persoalan perkotaan terutama terkait kemacetan memerlukan integrasi kebijakan semua pihak, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Koridor MRT untuk koridor Timur - Barat kami harapkan bisa dibangun di Kota Tangerang. Masalah transportasi tidak mengenal batas administrasi. Harus ada sinergi semua daerah sebab transportasi sangat berkaitan erat," kata Arief R Wismansyah di Tangerang seperti dilansir Antara, Sabtu (4/10).
Dia mencontohkan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membangun elevated busway jurusan Blok M - Ciledug. Menurutnya, proyek ini hanya sampai ke batas Jakarta tidak ke wilayah Ciledug, Kota Tangerang. Hal ini dinilai hanya akan menambah kemacetan di wilayah Ciledug dan sekitarnya.
"Karena akan ada penumpukan kendaraan di perbatasan. Artinya kemacetan yang ada di Jakarta pindah ke Tangerang," paparnya.
Oleh karenanya, wali kota mengharapkan agar ada satuan kerja yang bisa mengakomodir kepentingan pemangku kebijakan di Jabodetabek. "Selain juga tentunya dukungan peraturan yang jelas," imbuhnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Herman Suwarman, menambahkan transportasi massal yang kini terintegrasi dengan DKI Jakarta barulah Buslane. "Kami terus optimalkan agar masyarakat bisa menggunakan buslane disamping nantinya akan dibuat moda lainnya untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi," ujarnya.