Bahas Investasi, Bos Softbank Akan Bertemu Presiden Jokowi Pertengahan Agustus
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, akan ada investasi besar yang masuk ke Indonesia pada Agustus mendatang. Salah satunya yakni investor asal Jepang, Softbank.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, akan ada investasi besar yang masuk ke Indonesia pada Agustus mendatang. Salah satunya yakni investor asal Jepang, Softbank.
"SoftBank itu nanti tanggal 12 atau 14 Agustus akan ketemu Presiden Joko Widodo. Nanti Masayoshi (CEO SoftBank) yang datang sendiri ke Indonesia," ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (2/7).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana Jokowi ingin meningkatkan aksesibilitas ke IKN untuk mendukung investasi? Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Mengapa Jokowi menekankan pentingnya investasi sekarang untuk IKN? Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang," tegasnya.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Mantan Menko Polhukam ini mengatakan, Softbank sendiri memiliki pendanaan yang besar untuk mendanai startup-startup Indonesia. "Memang ada USD 100 miliar fundnya SofBank," imbuhnya.
Kendati demikian, Luhut belum memastikan berapa nilai investasi yang digelontorkan oleh SoftBank. Saat ini, pihaknya juga sedang mencari proyek-proyek mana yang bisa ditawarkan ke Softbank.
"Kita akan tawarkan beberapa proyek-proyek ke mereka," ujarnya.
Luhut menambahkan, tidak menutup kemungkinan beberapa pendanaan ini nantinya diinvestasi kepada perusahaan-perusahaan unicorn yang ada di Indonesia. "Bisa saja seperti ini, dia masuk Grab Go-jek, bisa aja unicorn lain seperti Aruna yang baru, FishOn," pungkasnya.
Baca juga:
Bahas Investasi Saudi Aramco, Putra Raja Salman Akan Sambangi Indonesia
Destry: Defisit Transaksi Berjalan Indonesia Masih Dimaklumi
Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,1 Persen di 2019
Hyundai Bakal Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
RI-Rusia Perkuat Kerjasama Politik Hingga Investasi
BI Sebut Putusan MK Beri Kepastian Bagi Investor
Per 27 Juni, Dana Asing Masuk Indonesia Capai Rp 154 Triliun