Bahaya di balik tarif promo ojek online
Ojek online mengancam kelangsungan bisnis transportasi umum.
Pesatnya perkembangan ojek online seperti GO-JEK dan Grab Bike mengancam kelangsungan bisnis transportasi lainnya. Apalagi, tarif promosi yang ditawarkan perusahaan ojek aplikasi ini tak bisa dilawan transportasi umum seperti angkot, metromini dan lainnya.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda), Adrianto Djokosoetono mengakui, murahnya tarif promo ojek online membuat angkutan umum lainnya kehilangan pelanggan dan dampak terbesarnya mereka akan bangkrut.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
"Analoginya seperti ada orang berdagang beras di depan Pasar Induk lalu mereka kasih potongan harga 50 persen dari harga barang yang di jual di dalam pasar, jelas mereka akan lebih ramai tapi apakah mereka lebih untung dibanding pedagang yang di dalam," ujar Adrianto di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (26/10).
Adrianto tidak hanya khawatir pada angkutan umum, namun juga pelanggan. Jika perusahaan ojek online mencabut promo yang diberikan tentu harga yang ditawarkan akan sama dan bahkan lebih mahal dibanding transportasi umum.
Kemudian, disaat perusaahaan ojek online menghapus promo dan transportasi umum lainnya sudah tidak beroperasi lagi, pelanggan akan kesulitan dan tidak ada pilihan lagi.
"Kalau mereka (ojek online) kemudian sudah enggak bisa bertahan, justru masyarakat yang akan dirugikan karena enggak punya pilihan. Karena transportasi umum formalnya juga sudah enggak ada. Semuanya jadi rugi. Transportasi formalnya mati, masyarakat juga enggak punya pilihan," tutupnya.