Bank Indonesia: Kinerja Ekspor Indonesia Sudah On Track
Bank Indonesia (BI) menyebut kinerja ekspor Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Hal ini tercermin dari beberapa indikator, seperti harga komoditas ekspor dalam negeri dan volume perdagangan dunia yang terus meningkat.
Bank Indonesia (BI) menyebut kinerja ekspor Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Hal ini tercermin dari beberapa indikator, seperti harga komoditas ekspor dalam negeri dan volume perdagangan dunia yang terus meningkat.
Direktur Eksekutif BI, Yoga Affandi mengatakan, neraca pembayaran Indonesia mengalami surplus dengan nilai tertinggi yang pernah dicapai Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Jadi ekspor kita sudah on track. Hanya saja, masalahnya ini bagaimana dia bisa menetes ke konsumsi, investasi, kemudian menggerakan permintaan dan sektoral sehingga ekonomi domestik bergerak secara sirkular dan berkelanjutan," ujar Yoga dalam webinar InfoBank, Rabu (24/2).
Yoga juga mengatakan, kondisi ekonomi global diperkirakan membaik pada 2021. Beberapa negara maju diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, seperti Tiongkok di angka 9,1 persen hingga Amerika Serikat di angka 4,7 persen.
"India juga akan tumbuh 9 persen setelah penurunan yang tajam," paparnya.
Tingginya prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan adanya akselerasi vaksinasi Covid-19 yang membangkitkan kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas secara fisik terutama di negara maju dan stimulus Covid-19.
"Ekonomi Indonesia sendiri diproyeksi tumbuh 5,1 persen tahun ini, ini lebih besar dari dugaan kita sebelumnya," kata Yoga.
Kadin: Kontribusi UMKM pada Ekspor Masih di Kisaran 15 Persen
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani menyambut baik Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500.000 Eksportir Baru di 2030. Lantaran kontribusi UMKM terhadap ekspor masih di level 15-16 persen, sehingga diperlukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan ekspor.
"Memang kalau kita lihat UMKM dari sektor penyerapan tenaga kerjanya sangat tinggi, tetapi memang dari sektor kontribusi terhadap ekspor masih di level 15-16 persen," kata Rosan dalam peresmian Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500 ribu Eksportir Baru di 2030, Rabu (17/2).
Tak dipungkiri, UMKM merupakan sektor yang terdampak paling besar akibat pandemi covid-19. Kendati begitu, dengan banyaknya stimulus-stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah diharapkan dapat membantu UMKM tetap bertahan di masa sulit ini.
Rosan optimistis sektor UMKM ke depannya akan terus berkembang dan bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi, pemasaran, dan lainnya. Sehingga UMKM bisa memberikan dampak positif termasuk untuk meningkatkan ekspor.
"Sesuai dengan arahan bapak Presiden Jokowi pada akhir Desember kita semua harus melakukan dan membangun suatu kebijakan yang bersama-sama mereformasi regulasi dalam rangka kita meningkatkan ekosistem dari para eksportir kita ke depannya," ujarnya.
Rosan mengatakan, memang pada 2020 perdagangan Indonesia surplus. Tapi jika dilihat kembali, telah terjadi penurunan dari ekspor sekitar 7,2 persen dan impor juga turun lebih tajam kurang lebih 13,5 persen.
Oleh karena itu, kata Rosan, sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia, dalam rangka meningkatkan daya saing. Dengan peningkatan SDM tersebut, nantinya memberikan suatu daya saing yang bisa berjalan secara terus-menerus untuk meningkatkan ekspor.
"Kita pun bersama-sama masih ingat sebelum adanya covid-19 ini kita melakukan beberapa pemaparan diskusi mengajak teman-teman di universitas dan UMKM untuk terus melakukan dan memberikan pengarahan bagaimana kita bersama-sama meningkatkan peran dari ekspor ini," ungkapnya.
Demikian dalam kesempatan peresmian Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500.000 Eksportir Baru di 2030, Rosan mengatakan pemerintah harus mensosialisasikan kepada para eksportir mengenai aktivitas perdagangan internasional yang sedang dijalankan Indonesia, seperti CEPA dan lainnya.
Sehingga para eksportir juga mengetahui apa saja yang Pemerintah Indonesia sudah disepakati dan mereka bisa memanfaatkan asas manfaat dari perjanjian perdagangan yang ada selama ini.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)