Bank Mandiri Raup Laba Bersih 2020 Rp 17,1 Triliun
PT Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,1 Triliun di 2020. Angka laba ini mengalami penurunan 38 persen dibanding 2019 yang mencapai Rp 27,5 triliun.
PT Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,1 triliun di 2020. Angka laba ini mengalami penurunan 38 persen dibanding 2019 yang mencapai Rp 27,5 triliun.
"Kami cukup confident dengan respon yang kami lakukan pada situasi pandemi ini. Oleh karena itu, meski laba bersih tahun lalu terkontraksi 38 persen menjadi Rp17,1 triliun," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan IV 2020, Kamis (28/1)
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
Darmawan mengatakan, pencapaian laba di 2020 didorong oleh pertumbuhan fee based income yang tumbuh sebesar 4,9 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp28,7 triliun. Salah satu penyumbang utama adalah pendapatan dari transaksi online.
Tercatat, frekuensi transaksi aplikasi Mandiri Online sepanjang 2020 mencapai lebih dari 600 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun.
"Khusus aplikasi Mandiri Online yang menjadi produk utama digital banking Bank Mandiri, kami senang karena aplikasi ini semakin menjadi pilihan nasabah dalam bertransaksi. Ini terlihat dari jumlah pengguna aktif aplikasi ini yang naik signifikan sebesar 40 persen menjadi 4,5 juta pengguna pada tahun lalu," terangnya.
Bos Mandiri ini menambahkan, pencapaian laba perseroan pasa pada kuartal IV tahun lalu juga tak lepas dari kinerja solid perusahaan anak yang berkontribusi 22,5 persen terhadap laba perseroan. "Aset perusahaan anak tumbuh 15,1 persen, di mana kredit mampu tumbuh 12,3 persen yoy," terangnya.
Kinerja Kredit
Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit perseroan terkontraksi 1,61 persen. Angka ini disebut masih lebih baik bila dibandingkan kontraksi 2,41 persen yang dialami perbankan nasional.
Namun demikian, secara konsolidasi, pertumbuhan kredit secara average balance atau baki debet rata-rata berhasil mencatat perkembangan, yakni tumbuh 7,08 persen yoy menjadi Rp 871,3 triliun. Ini mengindikasikan strategi penyaluran kredit Bank Mandiri telah sejalan dengan keinginan untuk tumbuh secara sustain dalam jangka panjang.
Sedangkan penghimpunan DPK Bank Mandiri secara konsolidasi pada akhir 2020 tercatat tumbuh 12,24 persen yoy, menjadi Rp1.043,3 triliun. Pertumbuhan DPK ini juga masih lebih baik bila dibandingkan dengan industri perbankan yang tumbuh 11,1 persen.
"Kami menerapkan kebijakan penyaluran kredit secara prudent dan selektif kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat. Hasilnya, kami mampu menjaga kualitas kredit sehingga rasio NPL konsolidasi masih baik di 3,09 persen," jelasnya.
Meski selektif, Darmawan memastikan Bank Mandiri tetap menjadikan peran intermediasi perseroan sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kembali permintaan masyarakat dan memulihkan ekonomi nasional.
Di sisi lain, dengan belum pulihnya permintaan kredit, perseroan juga melakukan counter-balancing dengan terus memacu efisiensi, baik dari penurunan cost of fund maupun penghematan biaya operasional.
Bank Mandiri berhasil menurunkan cost of fund sebesar 33 bps yoy menjadi 2,53 persen di Desember 2020 sedangkan biaya operasional hanya tumbuh 1,42 persen, dibandingkan kenaikan biaya operasional periode sebelumnya yang mencapai 6,68 persen.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)