Naik 5 Persen, Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp26,6 Triliun di Kuartal II-2024
Kinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
PT Bank Mandiri Tbk (Persero) membukukan laba bersih sebesar Rp26,6 triliun pada akhir kuartal II tahun 2024.
Ini berarti laba bersih perseroan meningkat 5,23 persen secara tahunan (year on year, YoY).
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan pencapaian laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga yang tumbuh sehat sebesar 12,5 persen yoy pada kuartal II 2024.
Dia menyebut pada periode yang sama, pendapatan non bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp 19,41 triliun atau tumbuh sebesar 5,74 persen yoy.
"Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp26,6 triliun," kata Darmawan dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (31/7).
Darmawan menjelaskan pertumbuhan pendapatan non bunga tersebut, didorong oleh recurring fee yang meningkat dari transaksi digital perseroan, yaitu Livin’ by Mandiri dengan pertumbuhan positif sebesar 26,4 persen.
Dia menambahkan, kinerja positif Bank Mandiri ini tidak terlepas dari kontribusi kinerja Anak Perusahaan.
“Secara konsolidasi, Perusahaan Anak Bank Mandiri mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 5,7 triliun atau tumbuh sekitar 10 persen, dengan kontribusi laba bersih kepada Bank Mandiri menembus Rp 2,98 triliun di kuartal II 2024,” papar Darmawan.
Selain itu, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tingginya permintaan kredit, Perseroan tetap konsisten menjaga kualitas aset dengan menerapkan prinsip kehati-hatian.
"Berbekal pengalaman Perseroan selama puluhan tahun sebagai bank korporasi terbesar di Indonesia, dan transformasi panjang dalam bisnis proses Bank Mandiri terus mampu menjaga kualitas kredit," jelas dia.
Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,01 persen per Juni 2024.
Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode Juni 2024 di level 1,53 persen atau telah turun sebesar 52 basis poin (bps).
Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. Sampai dengan Juni kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only di level optimal mencapai 332 persen.
Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil dijaga di level 0,86 persen per Juni 2024. Kian membaik, bila dibandingkan periode Juni 2023 yang sebesar 0,98 persen.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari inisiatif Bank Mandiri yang sangat prudent dan konservatif dalam menjaga kualitas aset di level yang terjaga,” pungkas Darmawan.