BBM direncanakan kena cukai, ini tanggapan Pertamina
Selain BBM, pemerintah juga berencana mengenakan cukai pada plastik.
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto menolak wacana Kementerian Keuangan terkait pengenaan cukai untuk Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut dia, cukai seharusnya tidak dikenakan pada barang-barang konsumsi yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Kalau cukai itu kan biasanya dikenakan kepada sesuatu yang didorong kepada masyarakat agar tidak menggunakannya secara banyak. Padahal kalau energi, BBM, maupun gas itu sangat dibutuhkan untuk keperluan ekonomi nasional," ujar Dwi kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (24/3).
Pihaknya menjelaskan seharusnya cukai dikenakan pada barang-barang konsumsi yang perlu dibatasi seperti rokok atau barang-barang lainnya.
"Saya pikir mestinya jangan, karena itu memang merupakan kebutuhan masyarakat. Kalau rokok, atau sesuatu yang didorong agar tidak dikonsumsi ya perlu pengetatan," tuturnya.
Dwi menambahkan BBM yang dibutuhkan masyarakat sekarang ini jika semakin mahal usai dikenakan cukai justru bakal semakin membebani. "Tapi kalau minyak dan gas justru masyarakat membutuhkan harga yang terjangkau," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pihaknya tengah mengkaji dua obyek cukai baru yaitu plastik dan BBM. Dia mengungkapkan pengenaan cukai dua barang tersebut bertujuan untuk mengendalikan konsumsinya oleh masyarakat.
"Dampak kenaikan inflasi sangat kecil," ujarnya.
Plastik, lanjutnya, dinilai berdampak pada kerusakan lingkungan sehingga laik dikenakan cukai. Sementara, pemerintah belum memutuskan BBM jenis apa yang bakal kena cukai. Sebab, ada beberapa jenis BBM yang ramah lingkungan.
Suahasil menambahkan bahwa pihaknya belum mengkaji potensi penerimaan dari dua obyek cukai baru ini. Rencana ini akan segera dikonsultasikan pada DPR dan pelaku usaha pada masa sidang DPR April mendatang.
-
Bagaimana Pertamina menerapkan CCUS di Lapangan Sukowati? Penerapan teknologi CCUS ini diharapkan meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kapan Pertamina merayakan HUT ke-66? HUT Ke-66: Pertamina Lakukan Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, di Grha Pertamina, Jakarta (11/12/2023).
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
Baca juga:
Pengusaha sebut cukai minuman soda bakal rugikan pedagang kecil
Soal cukai rokok, Sampoerna minta pemerintah pikirkan nasib petani
Penerapan cukai minuman pemanis bisa rugikan pendapatan negara
Bea Cukai: Penerimaan cukai rokok 2015 tak akan tercapai
Tarif cukai naik, harga rokok per 1 Januari 2016 akan makin mahal
DPR: Minuman berpemanis perlu dikenakan cukai di 2016
Gudang Garam berencana naikkan harga rokok bulan depan