BBM Satu Harga Capai 127 Titik
PT Pertamina hingga saat ini telah mengoperasikan 127 titik penjualan bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Titik terbaru adalah SPBU 55.865.14 yang telah beroperasi di Poco Ranakan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
PT Pertamina hingga saat ini telah mengoperasikan 127 titik penjualan bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Titik terbaru adalah SPBU 55.865.14 yang telah beroperasi di Poco Ranakan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
SPBU tersebut diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak dan Bupati Manggarai Timur Agas Andreas.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Kenapa Pertamina diusulkan untuk menaikkan harga Pertamax Series? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
"Kehadiran BBM Satu Harga ini sesuai dengan tujuan pengelolaan energi Pertamina yang salah satunya adalah availability atau ketersediaan. Sehingga dengan adanya SPBU ini merupakan bentuk upaya Pertamina menjamin ketersediaan BBM di wilayah Indonesia termasuk di daerah yang selama ini belum ada layanan BBM," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dikutip Antara, Jumat (10/5).
Nicke menambahkan BBM Satu Harga merupakan program yang ditugaskan Pertamina sejak 2017. Secara bertahap, Pertamina diharapkan dapat menyelesaikan 160 titik BBM Satu Harga hingga akhir 2019. Saat ini, ke-127 BBM Satu Harga yang telah tersebar di Sumatera 26 titik, Kalimantan 28 titik, Jawa dan Bali 4 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik, Nusa Tenggara 15 titik dan Papua 29 titik.
Khusus SPBU Poco Ranakan, SPBU tersebut menjual bahan bakar jenis premium dan biosolar, dengan kapasitas masing-masing 20 KL. Harga yang dijual sesuai dengan ketetapan pemerintah yaitu Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk biosolar. Tersedia juga fasilitas untuk menyalurkan produk pertalite dan dexlite, dengan kapasitas yang sama.
SPBU ini merupakan titik ke-8 yang telah beroperasi di Nusa Tenggara Timur. Untuk wilayah MOR V, yaitu Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, hingga April 2019 telah terlaksana 18 titik BBM Satu Harga. Lokasinya tersebar di 2 (dua) titik di Jawa Timur, 1 (satu) titik di Bali, titik 7 (tujuh) titik di NTB, dan 8 (delapan) titik di NTT.
Dengan adanya, SPBU BBM Satu Harga di Poco Ranakan, masyarakat tidak lagi mengandalkan SPBU terdekat dari lingkungan mereka, yaitu SPBU di Ruteng yang berjarak 15 KM dari Poco Ranakan. Hal ini disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat karena harga bahan bakar sebelumnya baik premium atau solar bisa di kisaran Rp 8.000-Rp10.000/liter.
Suplai BBM untuk SPBU di Poco Ranakan berasal dari TBBM Reo dengan menggunakan mobil tangki dengan jarak tempuh 78 Km atau setara 4 jam perjalanan. Jalur yang ditempuh pun cukup menantang dengan medan yang berliku dan menanjak. Pertamina berharap dengan beroperasinya SPBU BBM Satu Harga, maka dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat.
Baca juga:
Program BBM Satu Harga Terus Berlanjut, Target Hadir di 160 Titik Akhir 2019
Program BBM Satu Harga Dinilai Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat
Arcandra Tahar: Pertamina Tak Mungkin Bangkrut Jalankan Program BBM Satu Harga
Kebijakan BBM Satu Harga dan PLN Masuk Desa Dikritik Hanya Untuk Kepentingan Politik
Program BBM Satu Harga Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Buat Bisnis Berkembang
Wamen Arcandra: Tak Benar Pertamina Bangkrut Karena Program BBM Satu Harga