BI Sebut Kenaikan Harga saat Idul Adha Tak Pengaruhi Inflasi
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti menyatakan bahwa adanya Hari Raya Idul Adha tidak akan berdampak pada inflasi, terutama pada harga pangan. Menurutnya, masyarakat justru terbantu dengan adanya Idul Adha dikarenakan dapat memperoleh daging kurban secara gratis.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti menyatakan bahwa adanya Hari Raya Idul Adha tidak akan berdampak pada inflasi, terutama pada harga pangan. Menurutnya, masyarakat justru terbantu dengan adanya Idul Adha dikarenakan dapat memperoleh daging kurban secara gratis.
"Tidak terlalu (berdampak). Artinya, daging yang didistribusikan ke pasar makin banyak, sehingga itu tentunya bisa mendorong penurunan harga daging juga," kata Destry saat ditemui di Komplek BI, Jakarta, Minggu (11/8).
-
Apa yang terjadi dengan harga kambing kurban di Bandung menjelang Iduladha? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya. Kini seekor kambing dijual mulai dari Rp2.500.000 sampai Rp6.500.000.
-
Kenapa harga kambing kurban di Bandung naik menjelang Iduladha? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar. Didin mengaku penjualan online cukup membantu dirinya dalam menjalankan usaha.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa makna dari perayaan Idul Adha? Hari Raya Idul Adha merupakan perayaan yang penuh makna di dalamnya. Perayaan ini memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail, serta sebagai ungkapan syukuran atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Destry mengatakan, untuk kurban tahun ini saja ada kenaikan sebesar 50 persen dari total seluruh wilayah BI yang tersebar di berbagai daerah. Artinya, dengan kenaikan tersebut secara otomatis distribusi daging hewan kurban yang akan diberikan kepada masyarakat pun lebih meluas.
"Kalau kita merefleksi Indonesia keseluruhan seperti BI, artinya akan makin banyak orang berkurban, akan makin menambah supply daging dan itu tentu suatu hal yang sangat berpengaruh pada komponen inflasi di sektor pangan," sebutnya.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan BI kurban pada tahun ini mencapai sebanyak 2.604 hewan terdiri dari pegawai yang ada diseluruh kantor wilayah BI. Dari jumlah tersebut terdiri atas 544 sapi, 1.718 kambing, 337 domba dan 5 kerbau.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi Agustus berada di kisaran 0,12 persen (month to month). Sementara inflasi tahunan di kisaran 3,44 persen (year on year).
"Berdasarkan survei pemantauan harga minggu pertama Agustus, diperkirakan terjadi inflasi 0,12 month to month kalau year on year nya 3,44 persen," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (9/8).
Baca juga:
BI Prediksi Inflasi Agustus 2019 Capai 0,12 Persen
Menko Darmin Akui Neraca Perdagangan Jadi Titik Lemah Indonesia
Harga Cabai Tinggi Dekati Daging Sapi, Pedagang Mengeluh Rugi
Menko Darmin Khawatir Cabai dan Bawang Berdampak Inflasi di Musim Kemarau
Penurunan Tarif Tiket Pesawat Jadi Penyumbang Deflasi di Juli 2019
Tingkat Hunian Kamar Hotel Naik 8,74 Persen di Juni 2019