BKPM Gelar Kerja Sama 56 Usaha Besar dengan 196 UMKM
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar acara penandatanganan komitmen kerja sama antara 56 usaha besar dengan 196 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Adapun komitmen kerja sama tersebut senilai Rp1,5 triliun untuk tahap awal.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar acara penandatanganan komitmen kerja sama antara 56 usaha besar dengan 196 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Adapun komitmen kerja sama tersebut senilai Rp1,5 triliun untuk tahap awal.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, tujuan kerja sama tersebut untuk menciptakan investasi yang berkualitas dan inklusif. Investasi yang berkualitas dan inklusif meliputi antara keseimbangan investasi di Jawa dan luar Jawa termasuk Sumatera Kalimantan Maluku dan Papua.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Di samping itu juga ukurannya seberapa banyak penanaman modal asing dan modal dalam negeri. Tapi jauh dari itu semua adalah bagaimana investasi itu masuk dan bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi yang ada di daerah," ujar Bahlil, Jakarta, Senin (18/1).
Bahlil mengatakan, untuk bisa diwujudkan, maka tidak ada cara lain harus ada kolaborasi kerja sama antara pengusaha besar dalam negeri dengan UMKM dan pengusaha nasional yang ada di daerah.
"Kami laporkan hari ini jumlah pengusaha yang melakukan tanda tangan sebesar 56 perusahaan besar asing dan dalam negeri dengan 196 UMKM. Investasi kali ini Rp1,5 triliun adalah UMKM yang melakukan supply changes yang sudah melakukan modernisasi jadi yang jual sembako, kerupuk itu pasti akan mendekati kita," jelasnya.
Dia menambahkan, kerja sama tersebut menjadi jawaban bagi perkembangan ekonomi nasional. Sebab, selama ini investasi kerap terkendala kerja sama antara pengusaha besar dan UMKM.
"Kalau investasi besar masuk, ini agar daerah mengambil bagian selama ini sudah ada tapi belum maksimal. Maka ini adalah jawaban bahwa tidak ada lagi investasi yang masuk di negara kita yang tidak melibatkan anak-anak daerah. UMKM yang mengambil bagian untuk meningkatkan ekonomi daerah dan nasional," tandasnya.
Jokowi Apresiasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah BKPM dalam mempercepat proses investasi di Indonesia. Hal ini terutama dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
"Saya mengapresiasi BKPM yang telah bekerja keras di tengah pandemi Covid-19. Saya menghargai upaya-upaya BKPM yang terus melakukan percepatan proses investasi," tutur Jokowi.
Dia menilai BKPM telah mempermudah proses perizinan investasi dan memfasilitasi investor dengan baik.
Percepatan proses investasi ini bertujuan membuat investasi dari dalam dan luar negeri bisa tumbuh pesat. Selain itu juga membuka lapangan pekerjaan dan berkontribusi dalam menaikkan level atau kelas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dalam acara yang sama, Jokowi pun menyambut baik kerja sama pengusaha Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM. "Kerja sama ini sangat penting agar UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global, dan juga meningkatkan kualitas UMKM menjadi lebih kompetitif," tuturnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)