BNI belum mau terapkan biaya cek saldo di ATM
Selama ini perseroan masih dapat menekan biaya perawatan ATM.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) belum berencana mengenakan biaya tambahan kepada nasabahnya yang berulang melakukan transaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Alasannya, selama ini perseroan masih dapat menekan biaya perawatan ATM.
"Kami belum berencana, biaya perawatan ATM kami juga standar," ujar Direktur Consumer Retail Banking BNI Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Kamis (10/3).
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
Menurut dia, perseroan setiap bulan mengeluarkan biaya perawatan per unit ATM sebesar Rp 15 juta dan mampu bersinergi dalam membangun ATM Himbara Link.
Seperti diketahui, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bakal mengenakan biaya kepada nasabah yang berulang kali menggunakan ATM dalam sebulan.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, tujuan pengenaan biaya ini agar para nasabah menggunakan internet banking atau mobile banking dalam bertransaksi. Maklum saja, selama ini perusahaan menanggung biaya nasabah dalam bertransaksi cek saldo di ATM.
"Internet banking, m-banking, sms baking gratis semuanya, kalau misalnya lima sampai tujuh kali (transaksi di ATM) masih gratis, tapi lebih dari itu (dikenakan biaya)," ujar Jahja, Jakarta, Kamis (3/3).
Menurut Jahja, saat ini perseroan sedang melakukan evaluasi terkait pengenaan biaya tersebut dan diperkirakan penerapannya akan dilaksanakan pada tiga sampai enam bulan ke depan.
Jahja mengatakan, dalam pengadaan satu ATM maka perseroan mengeluarkan dana investasi sebesar USD 5.000 hingga USD20 ribu, selain itu ada biaya perawatan per bulan yang cukup besar.
"Biaya perawatan itu Rp 144 juta per tahun per mesin, belum sewa tempat kalau bukan di cabang BCA, bayar asuransi (uang yang ada di ATM) dan lainnya," ucapnya.
Baca juga:
BNI angkat 2 komisaris dan 1 direksi baru, salah satunya pejabat OJK
BNI sebar keuntungan Rp 2,26 T ke pemegang saham
Ruang pimpinan BNI Universitas Sumatera Utara hangus terbakar
Begini cara BNI salurkan KUR ke nelayan, petani hingga peternak
BNI bakal salurkan KUR Rp 1 T per bulan
Salur kredit usaha rakyat, BNI gandeng perhimpunan BPR
BNI sebut aplikasi palsu internet bankingnya tak berbahaya