BNI salurkan Rp 61 miliar untuk peremajaan kebun sawit di Musi Banyuasin
BNI mendukung program pemerintah dalam percepatan peremajaan kebun kelapa sawit. Dukungan BNI itu ditunjukkan dengan menggelontorkan kredit kepada para petani yang memiliki pohon kelapa sawit tua. Pada tahap awal, pembiayaannya akan kami berikan kepada 473 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 61,81 miliar.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung program pemerintah dalam percepatan peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit. Dukungan BNI itu ditunjukkan dengan menggelontorkan kredit kepada para petani yang memiliki pohon kelapa sawit tua.
Pembiayaan khusus untuk peremajaan kebun kelapa sawit ini mulai disalurkan pertama kali kepada para petani di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Langkah ini juga merupakan bagian dari dukungan BNI terhadap program-program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi serta mensejahterakan petani.
Dukungan BNI tersebut disampaikan dalam acara Launching Penanaman Perdana Program Peremajaan Kebun Kelapa Sawit yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan, Jumat (13 Oktober 2017). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto.
Catur Budi Harto menuturkan, BNI adalah bank pertama yang bekerja sama dengan BPDP Kelapa Sawit memberikan bantuan dan fasilitas replanting kepada para petani kelapa sawit. Sebagai langkah awal, BNI berkomitmen mendukung penyaluran kredit kepada petani sawit Musi Banyuasin yang tergabung dalam wadah Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Jaya. Pembiayaan ini akan disalurkan kepada petani anggota KUD Mukti Jaya yang terdiri atas 88 kelompok tani (poktan) dengan anggota sebanyak 1.924 petani.
Kredit BNI tersebut akan digunakan untuk peremajaan kebun sawit yang dikelola oleh para petani anggota KUD Mukti Jaya seluas 3.848 hektar. Lahan tersebut tersebar di 6 desa di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin.
"Pada tahap awal, pembiayaannya akan kami berikan kepada 473 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 61,81 miliar. Dengan adanya program Launching Peremajaan Kebun Kelapa Sawit ini, dan dengan adanya dukungan BPDP, kami optimis, program serupa dapat diteruskan di daerah lain untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi," jelas Catur.
Dana ini akan digunakan untuk menjamin pengembangan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan, dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak memanfaatkan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Dana Perkebunan Sawit juga dapat membantu memberikan insentif agar terjadi proses peremajaan (replanting) dari perkebunan rakyat, mendorong pengembangan sumber daya manusia dalam perkebunan kelapa sawit, mendorong penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit, mendorong promosi perkebunan kelapa sawit dan membangun sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit.
Ketua Umum Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Jaya Bambang Gianto mengungkapkan replanting sesuatu yang sangat dibutuhkan. Dana bantuan peremajaan seperti ini dibutuhkan oleh masyarakat yang utamanya untuk memberikan motivasi bagi petani dan meyakinkan para petani bahwa dengan bantuan ini dapat meringankan beban petani dalam proses peremajaan kebunnya.
Selain mendukung kredit peremajaan kebun sawit, BNI juga mendukung sektor ekonomi lainnya pada segmen usaha kecil. Sejak tahun 2007 sampai dengan September 2017, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 36,7 triliun kepada 316.000 pengusaha kecil yang tersebar di seluruh indonesia. Di mana, 40 persen KUR yang disalurkan pada tahun 2017 diberikan pada sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, industri, dan jasa- jasa.
-
Mengapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Baca juga:
Jokowi tanam peremajaan 4.460 hektar sawit rakyat di Musi Banyuasin
Presiden Jokowi tanam perdana peremajaan kelapa sawit di Sumsel
Kelola lahan warga, Indonesia disarankan buat Badan Usaha Milik Rakyat
Petani padi di Siak lebih untung ketimbang petani sawit
Warga India gandrungi bungkil kopra asal Indonesia
Gubernur Aceh bakal keluarkan aturan larangan ekspor CPO mentah