Bos BI: Presidensi G20 Seimbangkan Agenda Global dan Domestik
Dia mengatakan agenda prioritas finance track dalam Presidensi G20 ini juga relevan dengan tugas BI, seperti kerja sama internasional dalam normalisasi kebijakan moneter.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan agenda prioritas dan legacy issue Presidensi G20 Indonesia akan menyeimbangkan agenda global dengan prioritas dan kepentingan domestik.
"Ini juga akan menyelaraskan kepentingan berbagai pihak baik negara maju maupun negara berkembang," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang dibahas oleh Indonesia dan Korea Selatan dalam pertemuan konsultasi AEM-ROK ke-20? Kedua pihak membahas optimalisasi perjanjian ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA). Di antaranya dengan merencanakan pembaharuan AKFTA di masa mendatang, termasuk melalui penyelesaian Studi Tinjauan Bersama AKFTA dan Laporan Hasil Kajian Perdagangan Digital.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Hal ini akan diwujudkan dalam Presidensi G20 Indonesia yang salah satunya melalui pertemuan Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) pada jalur keuangan atau finance track.
Perry Warjiyo menuturkan pertemuan ini berperan penting untuk memastikan keberlanjutan kepemimpinan G20 dalam mendukung pemulihan ekonomi global baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dia mengatakan agenda prioritas finance track dalam Presidensi G20 ini juga relevan dengan tugas BI, seperti kerja sama internasional dalam normalisasi kebijakan moneter.
Kemudian juga penerapan regulasi di sektor keuangan yang harus memperhatikan kesiapan sektor keuangan serta digitalisasi sistem pembayaran, termasuk Central Bank Digital Currency (CBDC).
Perry Warjyo merinci dalam Presidensi G20 Indonesia akan melanjutkan beberapa legacy issues yaitu mengintegrasikan risiko pandemi dan iklim dalam pemantauan risiko global serta Penguatan Global Financial Safety Net (GFSN).
Inisiatif Kesenjangan Data
Berikutnya meningkatkan arus modal, melanjutkan inisiatif kesenjangan data atau Data Gap Initiatives, meningkatkan reformasi regulasi sektor keuangan serta memperkuat pengelolaan dan transparansi utang.
Selanjutnya mempercepat agenda infrastruktur menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif serta optimalisasi dukungan pembiayaan dari bank pembangunan multilateral (MDBs).
Terakhir yaitu memperkuat kapasitas sistem kesehatan dalam pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi, sekaligus melanjutkan dukungan untuk menarik investasi sektor swasta di negara-negara berpenghasilan rendah seperti di kawasan Afrika.
(mdk/idr)