Perjalanan Panjang Prabowo ke Negara Sahabat Usai Dilantik Jadi Presiden
Prabowo mengatakan, pertemuan yang dilakukan akan membahas sejumlah masalah penting mulai dari ekonomi hingga geopolitik global.
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan perdananya mulai Jumat, 8 November 2024. Prabowo akan mengunjungi Cina, Amerika Serikat, Peru, Brazil, dan Inggris.
Perjalanan tersebut untuk melakukan pertemuan bilateral dan multilateral. Prabowo mengatakan, pertemuan yang dilakukan akan membahas sejumlah masalah penting mulai dari ekonomi hingga geopolitik global.
“Saya kira peranan Indonesia, sikap Indonesia sangat ditunggu oleh banyak pihak. Saya kira ini kehormatan bagi kita dan kita akan memelihara hubungan yang baik dengan semua pihak,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (8/11).
Perjalanan pertama Prabowo yakni, kunjungan kerja ke China pada 8 November 2024. Kemudian, 11 November menuju Amerika Serikat, dilanjut 14 November ke Peru, dan saat ini tengah berada di Rio de Janeiro, Brazil.
Selama kunjungan kenegaraan, Prabowo akan menghadiri undangan dari Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Lalu, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasific Economic Cooperation atau KTT APEC di Peru dan KTT G-20 di Brazil.
Selanjutnya, Presiden Prabowo menyatakan akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke London dan apabila ada waktu yang tepat, Presiden akan mampir ke Timur Tengah.
“Nanti pulang dari sini saya akan ke Inggris untuk ketemu bicara masalah ekonomi juga. Kemungkinan kita bisa tarik investasi dan dari situ juga saya berusaha untuk mampir ke Timur Tengah. Hanya kita lihat apakah tanggalnya cocok,” ucap dia, disela-sela KTT G20, di Brazil.
Prabowo juga menyampaikan, fokusnya di awal-awal tahun masa menjabat sebagai Kepala Negara untuk membawa perbaikan ekonomi domestik di Indonesia.
"Saya sebetulnya fokus di bulan-bulan pertama, tahun-tahun pertama, saya harus fokus untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri," ujarnya.
Dalam kunjungan perdananya itu, Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.