Bos Garuda ingin penggantinya paham industri penerbangan
Emirsyah sudah sepuluh tahun memimpin maskapai penerbangan nasional tersebut.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar berharap sosok penggantinya mengerti industri penerbangan. Mengingat tantangan harus dihadapi maskapai penerbangan pelat merah itu semakin besar.
"Track record yang kuat, leadership kuat, tantangan kekuatan sendiri, pokoknya mengerti bisnis penerbangan penerbangan," katanya saat ditemui di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta, Selasa (9/12).
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
Emirsyah sudah sepuluh tahun memimpin Garuda Indonesia. Seharusnya, dia sudah menanggalkan jabatannya pada Oktober lalu.
Beredar kabar, ada empat calon dirut Garuda Indonesia untuk lima tahun ke depan. Yakni Zulkifli Zaini (mantan direktur utama Bank Mandiri), Kartika Wirdjoatmojo (direktur eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan). Kemudian, Elisa Lumbantoruan (mantan direktur keuangan Garuda Indonesia), dan Elia Massa Manik (dirut PT Elnusa, anak usaha Pertamina).
Salah satu keberhasilan Emirsyah yaitu membawa Garuda Indonesia menjadi perusahaan memiliki tata kelola baik. Makanya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengganjar Garuda Indonesia dengan penghargaan sistem pelaporan gratifikasi.
"Laporan gratifikasi ini sudah kami lakukan sejak 2007 hingga tahun ini," ujar Emirsyah.
Pada 2010, Garuda melaporkan sebanyak 34 gratifikasi. Meningkat menjadi 117 laporan gratifikasi pada 2011, 130 laporan gratifikasi (2012).
Kemudian, menurun menjadi 101 laporan gratifikasi pada 2013, dan 73 laporan gratifikasi (2014).
Sekedar informasi, Garuda Indonesia merugi USD 211,7 juta, atau setara dengan Rp 2,3 triliun pada semester I tahun ini. Membengkak ketimbang periode sama tahun lalu, merugi sebesar USD 10,7 juta.
Kerugian itu disebabkan, salah satunya, lantaran depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rugi selisih kurs dialami Garuda Indonesia melonjak tajam menjadi USD 12,86 juta dari sebelumnya USD 1,41 juta.
Sedangkan beban usaha perseroan melonjak 14,75 persen, menjadi USD 1,9 miliar dari sebelumnya USD 1,7 miliar.
(mdk/yud)