Bos Pertamina: Ada bisikan yang ganggu pembangunan kilang baru
"Kita dicekoki citra bangun kilang tidak ekonomis. Di masa lalu, bangun kilang berdebat ekonomis atau tidak," ujar Dwi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengatakan, Indonesia sudah terlalu lama mencapai 25 tahun tak membangun kilang minyak. Hal ini disebabkan selama ini banyak bisikan yang menyebut pembangunan kilang minyak tidak ekonomis.
"Kita dicekoki citra bangun kilang tidak ekonomis. Di masa lalu, bangun kilang berdebat ekonomis atau tidak. Akibatnya 25 tahun tidak ada kilang baru," ujar Dwi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (10/12).
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
Pertamina pun ngotot untuk bangun kilang baru guna mendukung program kemandirian energi. Tanpa pembangunan kilang baru, kata Dwi, Indonesia akan terus tergantung pada kilang-kilang minyak di luar negeri, terutama Singapura.
Dwi memaparkan, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional sebesar 1,6 juta barel per hari. Sementara kilang di Indonesia yang dimiliki Pertamina, hanya bisa mengolah dan memproduksi BBM sebesar 800.000 bph. Untuk itu, Pertamina harus menutupi kebutuhan dari impor sebesar 800.000 bph.
Kondisi Indonesia bertolak belakang dengan kondisi Singapura. Dwi mengatakan, kebutuhan BBM di Singapura hanya 150.000 barel per hari. Sementara kilang yang dimiliki Singapura memiliki kapasitas produksi dan pengolahan minyak hingga 1,3 juta barel per hari. Kelebihan produksi itulah yang diekspor oleh Singapura ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kita tergantung kilang Singapura," jelas dia.
Dwi menambahkan, saat ini Pertamina berhasil memperoleh tambahan kemampuan mengolah minyak setelah mengakuisisi dan mengoperasikan kilang PT Trans Pacific Pertrochemical Indotama (TPPI) di Tuban dan program Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Cilacap, Jawa Tengah.
"Sekarang kemampuan kilang kami jadi 880.000 barel. Ini tambahan dari TPPI dan RFCC," pungkas dia.
Sebelumnya, di Istana Kepresidenan, Dwi memaparkan bahwa Pertamina sedang menggarap percepatan pembangunan kilang minyak sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dwi menyebut total nilai proyek kilang tersebut mencapai USD 40 miliar atau mencapai Rp 553 triliun (Rp 13.825 per USD).
"Kami tadi juga laporkan bahwa yang RDMP (Refining Development Masterplan Program) Cilacap sudah ditandatangani awalnya, kemudian nanti yang di Balikpapan segara setelah akhir Desember ini kita minta ditandatangani awalnya," jelas Dwi.
Dwi memaparkan ada 4 lokasi kilang RDMP atau peningkatan kapasitas dan 2 lokasi kilang baru. Untuk kilang yang ditingkatkan kapasitasnya yakni di Cilacap dengan alokasi dana sekitar USD 5,5 miliar, Balikpapan sekitar USD 5,5 miliar, Balongan dan Dumai masing-masing sekitar USD 4-4,5 miliar. Untuk kilang baru di Bontang dan Tuban diperkirakan membutuhkan dana pembanguna mencapai USD 10 miliar untuk masing-masing lokasi.
Baca juga:
Tingkatkan produksi migas, Pertamina siapkan USD 30 M hingga 2025
Pertamina klaim mampu hemat biaya produksi BBM tahun ini Rp 3 T
Sudirman Said diminta abaikan desakan revisi aturan alokasi gas bumi
Istana sebut ada kelompok yang halangi Indonesia bangun kilang
Pemerintah bakal bolehkan swasta bangun kilang migas
Bangun kilang, Pertamina gelontoran Rp 553 T hingga 2023