Bos Toyota keluhkan harga spare part di Indonesia mahal
Kondisi ini membuat Indonesia kalah saing dari Thailand.
Dalam pertemuan dengan delegasi pengusaha Jepang, Menko Perekonomian Hatta Rajasa bertemu dengan Chairman of Board Toyota Motor Corporation, Takeshi Uchiyamada. Dalam pertemuan ini, Hatta dicurhati bos Toyota mengenai mahalnya spare part mobil Toyota buatan Indonesia dibandingkan buatan Thailand.
Menurut Hatta kondisi ini membuat Indonesia kalah saing dari Thailand. Terlebih lagi Indonesia akan menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang.
"Chairman Toyota mengatakan satu mobil itu 300.000 spare part dan dirakit jadi mobil dan 60 persen rakitan sudah pakai spare part Indonesia. Namun tadi dikatakan, perusahaan lokal masih kalah bersaing dari sisi harga dari Thailand," ucap Hatta di usai pertemuan di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/12).
Menurut Hatta kondisi seperti ini harus dicarikan solusi. Jika terus berlangsung maka Indonesia dipastikan akan kalah dari Thailand di masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk meningkatkan ini Hatta meminta agar kemampuan pekerja terus ditingkatkan sehingga produktivitas terus meningkat.
"Kalau tidak berbenah diri di AEC (Asean Economic Community) sudah terbukti Thailand bisa saja masuk kalau harga kita lebih mahal tidak kompetitif. Saya mensupport perusahaan lokal Indonesia agar kompetitif, terutama skill produktifitas, beban logistik kita harus pikirkan. Saya yakin Indonesia nantinya punya otomotif terkemuka di dunia memasok regional dan ASEAN," tegas Hatta.
Dalam pertemuan ini, Hatta juga mendapat laporan kalau Toyota telah memindahkan pabrik Vios dari Thailand ke Indonesia. Hal ini sudah berlangsung lama. Namun demikian, pabrik ini membutuhkan spare part yang murah.
"Mereka memindahkan Vios dari Thailand ke Indonesia. Mereka memprediksi ke depan spare part akan semakin banyak di support perusahaan lokal indonesia," tutupnya.
(mdk/noe)