BRAU catat pendapatan Rp 14,8 triliun
Pada tahun ini, perseroan menargetkan produksi sebesar 23 juta ton.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Berau Coal Energy mencatat pendapatan pada kuartal ke empat tahun lalu sebesar USD 1,5 miliar atau Rp 14,8 triliun.
Direktur Utama PT Berau Coal Energy Tbk Eko Santoso optimis pada tahun ini mendapat pendapatan lebih besar. Optimisme itu muncul setelah melihat kinerja perusahaan selama lima bulan pertama tahun ini yang menunjukkan angka positif.
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Apa saja yang dilakukan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC)? PT KPC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
"Dalam lima bulan pertama perusahaan mampu mencatatkan kenaikan volume produksi sebesar 5,3 juta ton, meningkat 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 lalu," jelas Eko di Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (29/6).
Eko menjelaskan pada tahun 2012 cadangan batu bara perseroan ialah sebesar 2,130 miliar ton, sedangkan proven riset setelah dipotong produksi sebesar 488 juta ton.
Pada tahun ini, mereka menargetkan produksi sebesar 23 juta ton, naik dari tahun 2012 yang hanya sebesar 21 juta ton, dan 2011 sebesar 14,3 juta ton.
"Penjualan dan pemasaran ke Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China pasar terbesar, dan India," lanjut Eko.
Eko menambahkan penyerapan pasar domestik lebih kecil dibanding ekspor ke China lantaran permintaannya juga sedikit.
(mdk/bmo)