BTN lelang properti bermasalah guna tekan rasio kredit macet
Perseroan telah melelang sekitar 16 persen dari total properti bermasalah.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat nilai lelang properti sepanjang 2013 oleh pihaknya mencapai Rp 96 miliar. Lelang properti tersebut dilakukan terhadap properti yang memiliki masalah pembayaran kreditnya macet.
"2-3 bulan ini kita melakukan pelelangan dan penjualan kurang lebih 16 persen dari yang total bermasalah," ungkap Direktur Utama BTN Maryono di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Jumat (27/12).
-
Kapan BNI memproyeksikan permintaan rumah akan terus meningkat? Ke depan, Ronny memproyeksikan permintaan rumah masih akan menunjukkan tren pertumbuhan yang baik.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kenapa Bukti Transaksi penting? Salah satu fungsinya beserta peran penting bukti transaksi yaitu untuk mencegah munculnya permasalahan keuangan di waktu yang akan datang.
Sementara itu, total kredit bermasalah hingga saat ini tercatat sebesar Rp 600 miliar. Triwulan III 2013, tercatat NPL gross BTN meningkat menjadi 4,88 persen dari 3,68 persen periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, NPL nett meningkat dari 2,51 persen menjadi 3,81 persen.
Berdasarkan besarnya NPL, BTN menjadi satu-satunya bank pelat merah yang memiliki kredit bermasalah dengan rasio tinggi. Menurut Maryono, kredit-kredit bermasalah tersebut mayoritas disebabkan oleh program rumah subsidi beberapa tahun lalu.
"NPL paling tinggi itu berasal dari KPR subsidi, tapi itu program KPR subsidi yang lama, pada waktu itu program setelah bayar bunga tapi setelah beberapa tahun bayar pokok, seperti itulah," jelas Maryono.
Maryono mengungkapkan, lelang tersebut merupakan program yang pertama kali dilakukan BTN dalam upaya mengubah kredit bermasalah menjadi pendapatan. Program lelang tersebut akan terus dilakukan untuk menekan rasio kredit bermasalah yang nilainya masih sangat tinggi saat ini.
"Itu baru pertama kali uji coba dan ini akan kita lakukan terus menerus, karena ini efektif dan berdampak baik ke pendapatan kita," tutup Maryono.
(mdk/bim)