Buah Tangan ASEAN-BAC Selama Roadshow di Jepang dan Korea Selatan
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid, menyepakati tiga nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO), Norihiko Ishiguro di Jepang.
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid, menyepakati tiga nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO), Norihiko Ishiguro di Jepang.
Ketiga MoU yang ditandatangani mencakup penyelenggaraan ASEAN-Japan Young Business Leaders Summit, ASEAN-Japan Generation Z Business Leaders Summit, serta ASEAN-Japan Co-Creation Fast Track Initiative untuk mempercepat inovasi terbuka global bagi perusahaan startup Jepang.
-
Kenapa kerja sama antara ASEAN dan Korea Selatan harus ditingkatkan? ASEAN dan Republik Korea memainkan peran penting di kawasan. Oleh karena itu, kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan untuk bersama-sama mencapai pertumbuhan ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan.
-
Bagaimana Kemendag ingin meningkatkan hubungan perdagangan antar negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan? Diharapkan implementasi program kerja tersebut akan meningkatkan hubungan perdagangan antara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, khususnya dalam menghadapai tantangan yang muncul dalam perkembangan regional dan global.
-
Apa rahasia sukses Korea Selatan menjadi negara maju? Pemimpin yang Punya Visi Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi. Keputusan ini berbeda dengan pemimpin Korea Utara yang memfokuskan ekonomi untuk kepentingan militer.
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Apa yang dibahas oleh Indonesia dan Korea Selatan dalam pertemuan konsultasi AEM-ROK ke-20? Kedua pihak membahas optimalisasi perjanjian ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA). Di antaranya dengan merencanakan pembaharuan AKFTA di masa mendatang, termasuk melalui penyelesaian Studi Tinjauan Bersama AKFTA dan Laporan Hasil Kajian Perdagangan Digital.
"Tahun ini merupakan perayaan setengah abad kerjasama ASEAN-Jepang. Selain itu, tahun 2023 juga menandai kepemimpinan Jepang di G7 dan Indonesia sebagai ketua ASEAN-BAC. Hal ini memberikan peluang yang sangat baik bagi ASEAN-BAC untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi dengan Jepang," kata Arsjad di Tokyo, Jepang, dikutip Selasa (13/6).
Arsjad menceritakan dalam roadshow di Jepang, delegasi dari ASEAN-BAC datang untuk mempromosikan kerjasama antara Asia Zero Emission Community (AZEC) dan ASEAN Net Zero Hub. Mengingat Asia Tenggara salah satu wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak perubahan iklim di wilayah ini sangat parah dan berpotensi mempengaruhi kerentanan masyarakat, mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan ekstrem.
Senada, Manajer Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan ASEAN-BAC Radju Munusamy, menyatakan AZEC dan ASEAN Net Zero Hub terhubung erat dengan upaya koordinasi di antara negara-negara Asia Tenggara. Tujuannya untuk mencapai target emisi nol bersih (NZE) atau target emisi net nol pada tahun 2060.
"Kami bertujuan untuk memperkuat rantai nilai ASEAN dalam menghadapi dampak perubahan iklim, sehingga memungkinkan aspirasi emisi nol bersih dan tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Radju.
Berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia seperti PT Astra International Tbk, Sinar Mas Group, PT Indika Energy Tbk, Bakrie Group, dan Mayora Group terus didorong untuk mendukung upaya nol emisi dan pembangunan berkelanjutan.
Semisal Astra Grup yang terus memperkuat fokusnya pada mitigasi perubahan iklim dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat. Hal tersebut dituangkan dalam Aspirasi Keberlanjutan Astra 2030 yang diluncurkan pada awal tahun 2022, di mana Grup Astra berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca cakupan 1 dan 2 sebesar 30 persen pada tahun 2030.
Roadshow ASEAN-BAC di Korea Selatan
Roadshow di Seoul Korea Selatan juga menghasilkan kesuksesan yang serupa dengan investasi menjadi topik utama yang dibahas. Arsjad menawarkan berbagai peluang investasi di bidang transisi energi, kesehatan, ekonomi digital, dan Mega Proyek Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Arsjad mengatakan, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang memiliki strategi kemitraan khusus dengan Korea Selatan di antara negara-negara ASEAN. Kemitraan khusus ini, lanjutnya, membuka jalan menuju kesepakatan untuk menciptakan kendaraan listrik (EV) dan ekosistem baterai.
Di Indonesia, pengembangan ekosistem teknologi berkelanjutan juga dilakukan oleh PT Indika Energy Tbk, Grup Bakrie, dan Grup Mayora. Menurut Vice President Director and Group CEO Indika Energy, Azis Armand, pengembangan ekosistem kendaraan listrik berperan penting untuk mempercepat transisi menuju transportasi berkelanjutan di Indonesia.
"Transformasi ke kendaraan listrik juga perlu diimbangi dengan peningkatan investasi, untuk memperkuat fasilitas dan infrastruktur kendaraan listrik. Hal ini merupakan bagian dari misi Indika Energy dalam menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia," tutur Azis.
Arsjad mengapresiasi dukungan kuat Pemerintah Korea Selatan dalam upaya menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini ditandai dengan peluncuran kendaraan listrik edisi terbatas IONIQ 5, pada Maret 2022. Hyundai juga sedang membangun pabrik sistem baterai baru khusus EV, Hyundai Mobis, yang dijadwalkan selesai pada paruh pertama tahun 2024.
"Hyundai Group telah menginvestasikan USD60 juta untuk membangun pabrik sebagai tumpuan bisnis Hyundai Mobis yang fokus di pasar ASEAN. Hyundai sangat bangga dengan ditunjuknya kendaraan listrik Genesis G80 dan IONIQ 5 oleh Pemerintah Indonesia sebagai kendaraan dinas pada KTT G20 di Bali, tahun 2022," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega mengungkapkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar 80 persen dari Korea Selatan dan total kapitalisasi pasar saham di Indonesia hanya sekitar 30 persen dari Korea Selatan.
"Ini kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Indonesia saat ini memiliki sekitar 4,6 juta investor saham, yang jumlahnya kurang dari 2% dari total populasi. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih cukup besar," ujar Dino.
Sebagai informasi, Arsjad bersama dengan tim delegasi ASEAN-BAC telah menyelesaikan rangkaian kegiatan roadshow Jepang dan Korea Selatan. Arsjad dan para delegasi berada dalam delegasi di Tokyo (3-6 Juni) dan Seoul (7-9 Juni) sebagai bagian dari roadshow kepemimpinan Indonesia untuk ASEAN-BAC tahun 2023. Sebelumnya, Arsjad juga telah melakukan roadshow di Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, dan Inggris.
(mdk/azz)