BUMN dapat utang USD 2 miliar dari Bank Pembangunan Jerman
Dimanfaatkan PLN dan Pelni.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan perusahaan pelat merah mendapat pinjaman sebesar USD 2 miliar dari Bank Pembangunan Jerman, KfW. Sebesar USD 300 juta telah dimanfaatkan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sisanya kemungkinan bakal digunakan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk membeli kapal.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? Pasalnya, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
"Karena kapal Pelni yang dipakai sekarang dari Jerman. Tetapi kalau melihat keadaan sekarang kapal-kapal sudah tua sehingga tidak efisien," jelasnya saat ditemui di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (28/5).
Menurut Rini, pembelian kapal dengan teknologi terbaru bakal menghemat bahan bakar. Kapal berperan penting menopang roda ekonomi daerah.
"Mereka (KfW) juga menawarkan peminjaman jangka panjang untuk pembelian kapal," terangnya.
Selain Jerman, kata Rini, China juga memberikan pinjaman pada Indonesia. Di sisi lain, pihaknya juga masih membicarakan potensi penyaluran pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC).