Calon TKI ke Korea Selatan Masih Tinggi Meski Tengah Dilanda Virus Corona
Provinsi Jawa Tengah menjadi urutan pertama paling banyak mengirim TKI ke Korea Selatan. Meski demikian, sampai saat ini tidak ada TKI yang bekerja di Korea minta untuk di pulangkan, meski wabah virus corona tengah melanda negeri tersebut.
Provinsi Jawa Tengah menjadi urutan pertama paling banyak mengirim TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke Korea Selatan. Meski demikian, sampai saat ini tidak ada TKI yang bekerja di Korea minta untuk di pulangkan, meski wabah virus corona tengah melanda negeri tersebut.
"Peminatnya 24 ribu pendaftar dari berbagai daerah seperti Rembang, Yogyakarta, Kudus, Pemalang, Purworejo, Magelang," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah ABe Rahman, Rabu (4/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Dia mengungkapkan kuota pengiriman TKI dari Jateng tahun 2020 sebanyak 3.300 orang. Sehingga, dia mengklaim jumlah TKI yang diberangkatkan untuk tahun depan sedikit berkurang.
"Pendaftaran tahun ini menurun karena sektor perikanan di Korsel tidak merekrut hanya sektor manufaktur saja. Pendaftar tahun ini akan diberangkatkan untuk tahun depan," jelasnya.
Arus pemberangkatan TKI dari Jawa Tengah selama ini menduduki posisi pertama ketimbang daerah lainnya. "Arus pengiriman TKI dari sini malah tidak menurun. Karena Korea punya daya pikat, banyak tertarik kerja ke sana karena ingin dapat gaji tinggi," ungkapnya.
Lakukan Tes Kesehatan
Para TKI tersebut nantinya disalurkan ke pabrik dan industri manufaktur. Calon TKI sudah diberi arahan agar tidak tertular corona selalu menjaga polar hidup bersih, asupan makan dan kesehatannya. "Kita sudah bekali mereka sejumlah trik agar terhindar dari virus Corona," tuturnya.
BP3TKI juga sangat selektif dalam proses rekrutmen. Khusus terkait corona, ada beberapa tahapan tes kesehatan yang harus dilalui dan yang terakhir adalah pemeriksaan sebelum berangkat.
"Karena corona, tes kesehatan kita tingkatkan. Akan ada beberapa tahapan dan terakhir pemeriksaan sebelum berangkat", ungkapnya.
Sementara itu Wina Asih calon TKI dari Yogya mengaku kendati masih ada wabah virus corona di negara tersebut, menurutnya tidak menyurutkan niatnya untuk bekerja menjadi TKI di Korea Selatan.
"Jadi saya berharap berangkat, soal virus corona kami tahu. Maka saya siapkan mental dan kondisi tubuh baik. Soalnya kerja di sana gaji besar bisa mencapai Rp20 juta," kata Wina saat ditemui, Rabu (4/3).
Virus corona tengah mewabah di China dan beberapa negara di penjuru dunia, termasuk Korea Selatan. Sampai dengan Rabu (4/3) ini, virus sudah membunuh 3.162 orang. Dari jumlah tersebut, 28 kematian di antaranya terjadi di Korea Selatan.
(mdk/idr)