Cerita perjuangan tim ekspedisi Papua, mulai dari medan berat hingga kena palak
Tim Ekpedisi Papua Terang telah melakukan survei pada 419 desa di Papua. Tim bergerak ke pelosok-pelosok dalam rangka pengambilan data. Data ini nantinya akan dijadikan acuan, untuk membangun kelistrikan di wilayah tersebut. Tim ekspedisi dalam menjalankan tugasnya tidaklah mudah.
Tim Ekpedisi Papua Terang telah melakukan survei pada 419 desa di Papua. Tim bergerak ke pelosok-pelosok dalam rangka pengambilan data. Data ini nantinya akan dijadikan acuan, untuk membangun kelistrikan di wilayah tersebut.
Tim ekspedisi dalam menjalankan tugasnya tidaklah mudah. Sebab, kondisi medan Papua yang beragam, membuat tim harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk melakukan survei di desa-desa. Selain gangguan alam, tim tersebut juga kerap mendapat gangguan sosial.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
Salah seorang relawan Posko Nabire, Mahendra, mengaku sempat mendapat ancaman dari sekelompok orang tak dikenal. Saat menjalankan tugas melakukan survei di pelosok Papua.
"Hal tersebut tidak jadi hambatan bagi kami untuk terus menerangi Papua," Kata Mahendra, di Jayapura, Papua, dikutip Sabtu (25/8).
Rizki A Santoso relawan yang juga mahasiswa Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) mengungkapkan, dirinya bersama tim yang terdiri dari empat sampai lima orang kerap menghadapi medan yang sulit, untuk menemui warga dan melakukan survei untuk menentukan energi yang tepat di wilayah Wamena, yang memiliki kontur pegunungan.
Rizki melanjutkan, selain kondisi alam yang menjadi tantangan, keamanan juga menjadi hambatan. Dirinya dan rombongan sempat menjadi sasaran serangan orang tidak dikenal dimintai uang, beruntung kelompok tersebut mendapat pengawalan TNI.
Dia melanjutkan, selain timnya, tim yang melakukan survei di Distrik Lani Jaya, juga sempat mendapat todongan senjata dan barang-barang kena rampas.
"Kita kalau masalah jauh mulai terbiasa, mungkin agak was was di Wamena anarkis, di tim Wamena ada yang dipalak, tim saya didatangi pemuda minta uang. Tapi karena ada TNI bisa ditangani," ujarnya.
Riziki menjelaskan, dirinya bersama tim telah berhasil melakukan survei pada sekitar 90 desa, survei dilakukan untuk mengetahui potensi energi yang cocok untuk melistriki desa yang belum berlistrik, kemudian data tersebut akan akan dilaporkan ke PLN untuk ditundaklanjuti.
"Kita buat gambar potensi pembangkit, kita buat pemetaan jarak dari jaringan juga. Kita gunakan aplikasi," ujarnya.
Tim Ekspedisi Papua Terang yang terdiri dari mahasiswa mahasiswi yang telah sukarela bergabung untuk melakukan survei ke pelosok-pelosok desa dalam rangka penyediaan data survei. Hasil survei tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan bagi perbaikan kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Puluhan mahasiswa yang ikut dalam Ekspedisi Papua Terang ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Cenderawasih.
Dalam pelaksanaannya, Program Ekspedisi Papua Terang dibagi dalam dua gelombang dan disebar ke lima posko dilakukan yaitu posko Nabire sebanyak relawan 64 orang, posko Merauke dengan relawan sebanyak 45 orang, posko Jayapura sebanyak 48 orang, posko Timika 31 orang dan posko Wamena 41 orang.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Menteri Rini resmikan infrastruktur listrik tegangan tinggi pertama di Papua
Pemkab Jayawijaya kompensasi Rp 500 juta ke Agustina Logo yang tewas usai imunisasi
Jokowi penuhi permintaan anggota Paskibraka Papua untuk bantu panti asuhan
Lukas Enembe pimpin Demokrat Papua 'membelot' dukung Jokowi
Kapolri puji Jokowi soal Papua: Baru sekarang pembangunan sangat terasa
Pesan Kapolri ke Kapolda Papua yang baru
Catatan biker Youk Tanzil saat jelajahi alam liar Papua