Chevron incar proyek panas bumi Aceh
Chevron mendesak pemerintah untuk segera menender konsesi panas bumi di Aceh.
Perusahaan Energi Chevron ingin segera mengembangkan bisnis panas buminya di wilayah Nangro Aceh Darussalam. Saat ini, Chevron memiliki konsensi di Gunung Salak, Sukabumi dan Derajat, Garut.
"Mudah-mudahan Aceh segera di tender," kata Manajer Komunikasi Chevron Geothermal Ida Bagus Wibatsya di Garut, Jawa Barat, Selasa (20/5).
Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan riset panas bumi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Riset tersebut telah diserahkan pada pemerintah. "Bagusnya kawasan tersebut bukan hutan lindung, jadi agak mudah," ujarnya.
Ida Bagus mengatakan, selama ini, hambatan terbesar dalam pengembangan panas bumi karena selalu berada di kawasan hutan lindung di mana dilindungi UU Kehutanan.
"Perizinan survei pedahuluan sudah selesai dan dengan masyarakat, hasil sudah diserahkan pada pemerintah." Katanya.
Dia menambahkan produksi di Aceh membutuhkan luas lahan paling tidak hanya mencapai 2 persen wilayah konsesi. Hal ini jika berkaca dari pengalaman pengelolaan panas bumi Chevron di daerah lain.
"Misalnya dari 10.000 hektare WKP, paling 2 persen. Tapi ini tergantung nantinya."
Ida Bagus, ogah memaparkan berapa dana dan potensi pana sbumi di Aceh yang ingin digarap perseroan. Chevron berharap WKP Aceh segera ditenderkan dalam waktu dekat. "Kalau untuk keterlibatan pemda, ada aturannya sampai kepemilikan saham 10 persen. Tapi itu tergantung pemdanya," katanya.