ConocoPhillips dan Pertamina berebut ladang gas terbesar ketiga Indonesia
ConocoPhillips dan PT Pertamina, tengah berupaya mendapatkan ladang gas Corridor, yang terletak di Sumatera Selatan. Diketahui kontrak ConocoPhillips di ladang gas dengan produksi terbesar ketiga di Indonesia ini akan habis pada 2023.
ConocoPhillips dan PT Pertamina, tengah berupaya mendapatkan ladang gas Corridor, yang terletak di Sumatera Selatan. Diketahui kontrak ConocoPhillips di ladang gas dengan produksi terbesar ketiga di Indonesia ini akan habis pada 2023.
Di blok tersebut, ConocoPhilips memiliki hak kelola 54 persen dan menjadi operator. Selain itu, ada porsi PT Pertamina sebesar 10 persen dan Repsol Energy 36 persen.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto, mengatakan dalam waktu dekat ConocoPhilips akan mengajukan proposal perpanjangan operasi di blok migas tersebut. "ConnocoPhilips kira-kira Rabu mau masukin proposal," kata dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (19/9).
Sementara perusahaan minyak pelat merah, PT Pertamina sudah lebih dulu mengajukan proposal untuk mengelola blok Corridor. "Pertamina sudah masuk. Itu blok dikelola Pertamina, ConnocoPhilips, Repsol. Tapi Pertamina maunya sendiri. Pertamina tidak mau bareng-bareng Copi (ConocoPhilips) sama Repsol mau gabung," jelas dia.
Setelah kedua korporasi tersebut memasukkan proposalnya, barulah Kementerian ESDM mempertimbangkan siapa yang laik mengelola blok Corridor berdasarkan proposal tersebut. Namun yang pasti, tegas Djoko, Blok ini akan menggunakan skema Production Sharing Contract (PSC) Gross Split. "Tergantung mana proposalnya yang lebih bagus. Pakai gross split, kalau tidak mau ya sudah," tegas dia.
Baca juga:
Aturan B20 dibuat agar Indonesia mandiri energi
Kementerian ESDM lelang wilayah kerja migas West Kampar
Pertamina target pengalihan hak partisipasi Blok Mahakam rampung triwulan I 2019
ESDM optimis lifting gas meningkat di 2019, ini penyebabnya
Ini strategi BPH Migas tekan praktik Pertamini
Diambil alih Pertamina, produksi Blok Mahakam turun hingga 30.000 barel/hari
Pemerintah pastikan APBN tak akan terganggu meski subsidi energi naik