Curhat pilot, kerja di Merpati Airline lebih enak dibanding Lion Air
Alasan ingin mengutamakan keselamatan penumpang membuat Capt Olive ditelantarkan Lion Air.
Seorang pilot Lion Air, Capt Olive, mengungkapkan perbedaan kerja di maskapai milik badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta. Mantan pilot Merpati Airline ini mengatakan kerja di perusahaan milik negara masih lebih enak dibanding maskapainya saat ini, Lion Air.
Menurutnya, komunikasi antara pegawai dan perusahaan terjalin dengan baik saat bekerja di perusahaan pelat merah.
"Di BUMN (maskapai penerbangan) direksinya lebih bijaksana karena suara kami masih mereka dengarkan walaupun tidak dipenuhi secara total. Jadi boleh dikatakan hanya sekedar hiburan," ujarnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (20/10).
Namun, ketika dirinya bekerja di maskapai berlambang singa itu, justru tingkat kesejahteraan dinilai menurun. Pasalnya, segala permasalahan seakan tidak dapat diselesaikan oleh para direksi Lion Air.
"Maskapai swasta hanya untungkan bisnis saja" ungkapnya.
Terlepas dari hal itu, saat ini dirinya tengah menghadapi permasalahan terkait pemecatan dan tidak dibayarnya gaji selama delapan bulan. Alasannya, Capt Olive tertuduh telah menelantarkan penumpang.
"Saya dibilang dari Lion Air telah menelantarkan penumpang, saat itu Jakarta - Jambi pada bulan Desember 2014. Padahal, kondisi pesawat saat itu memang tidak bisa dipakai karena temperaturnya panas," jelasnya.
"Saat itu, memang terjadi delay namun penumpang terangkut dengan memakai pesawat cadangan. Saat itu saya hanya ingin mengutamakan keselamatan, malah sekarang saya statusnya tidak jelas, tidak diberikan jam terbang lalu tidak digaji sejak Maret dan fasilitas saya dicabut, statusnya menggantung dari Lion Air," katanya.
Maka dari itu, dirinya mengharapkan pihak Lion Air dapat menyelesaikan permasalahan ini. "Saya menunggu pihak Lion sampai saat ini mereka seakan menghindar," tutup dia.