Curhatan Menteri Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti Sampai Sebut Kata Preman
Kinerja Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti sering mendapatkan kritikan. Ini yang membuat Menteri Sri Mulyani dan Menteri Susi mencurahkan isi hatinya di hadapan publik.
Kabinet kerja Presiden Jokowi memiliki sosok menteri perempuan yang kinerjanya diakui dunia internasional. Sosok itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Namun kinerja Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti sering mendapatkan kritikan. Ini yang membuat Menteri Sri Mulyani dan Menteri Susi mencurahkan isi hatinya di hadapan publik. Berikut ini curhatan Menteri Sri Mulyani dan Menteri Susi Pudjiastuti:
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hadir di sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK)? Pasangan calon presiden dan wapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hadir pada sidang hari ini. Keduanya tiba di MK sekitar pukul 08.20 WIB.
Dipuji Dunia Tapi Dipanggil Preman di Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengutarakan isi hati selama menjadi menteri. Susi mengungkapkan, pertama menjabat sebagai menteri dia sempat mengira hidupnya akan penuh kehormatan dan dihormati oleh banyak orang. Namun nyatanya, sebagai seorang menteri, dia mengaku kerap mendapatkan serangan hoaks atas kinerja dan capaiannya selama memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Bahkan, dia mengaku kerap dipanggil preman olah orang-orang yang tidak menyukainya.
"Preman atau apa whatever you name it," kata Menteri Susi di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (12/2).
Kendati demikian dia merasa bangga dapat melawan semua hal tersebut dengan kinerja positif yang berhasil dicapai oleh KKP di bawah kepemimpinannya. Terbukti dari neraca perikanan Indonesia yang membaik serta mampu menjadi nomor satu di ASEAN. Indonesia bahkan dijadikan kiblat dalam hal pengelolaan perikanan.
"Apa yang terjadi di perikanan sebetulnya menjadi contoh dunia, menjadi seperti standardnya dunia. Sekarang dunia itu semua mengacu, mempelajari bahkan sudah ada beberapa buku dari beberapa universitas di Amerika yang menulis tentang how management fishing is going di Indonesia. Tapi di sini we do not get enough an appreciation," kata Menteri Susi Pudjiastuti.
Kerja Saya Sering Dibully
Selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Susi mengaku sering mendapatkkan perundungan (bully).
"Saya pikir dan mencoba bikin kita terhormat di mata asing, ini dibully. Paling sering kena bully, kalau mau perbaiki sesuatu ya saya. Tapi sekarang jadi standard dunia. Dunia mengaku belajar dari kita," kata Menteri Susi.
Sukses Tak Dipuji Gagal Jadi Kambing Hitam
Tak hanya Menteri Susi, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengalami hal sama. Ia mengatakan, APBN 2018 mencatat kinerja yang cukup positif. Meski demikian, keberhasilan tersebut tak lantas membuat semua orang puas. Menurutnya, ada saja pihak yang mencari-cari kesalahan.
"Kalau sukses cari cerita yang dianggap menjadi sebab apa sukses? Ah itu bukan kerjaan Menkeu, itu kerjaan Tuhan harga minyak naik," ujar Sri Mulyani dalam acara insight Bank DBS di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1).
Menurutnya, saat ekonomi dalam kondisi terguncang, posisi Menteri Keuangan juga menjadi kambing hitam. Ekonomi yang tengah terguncang tersebut, dibahas dan dibesar-besarkan. Oleh karena itu, dia menyebut, hidup memang tak selalu adil.
"Kalau gagal di zoom, microscoping. 'Itulah dia ini, penyebabnya menteri keuangan ini'. So life is not fair, tapi hidup memang begitu, kita semua tahu hidup itu tidak pernah adil. Makanya bayi lahir nangis. Tidak ada yang lahir 'hore'," katanya.
Sri Mulyani Curhat Lewat Puisi
Beberapa waktu yang lalu Capres Prabowo Subianto menyindir menteri keuangan lebih cocok disebut sebagai menteri pencetak utang. Sri Mulyani membalas sindiran Prabowo tersebut dengan sebuah puisi yang diberi judul 'Kala Kamu Menuduh Aku Menteri Pencetak Utang'. Puisi tersebut, sebagian besar menjelaskan program yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk pembangunan Indonesia. Tidak hanya pembangunan, dia juga menjelaskan upaya penurunan kemiskinan.
Berikut ini sebagian puisi Sri Mulyani yang dikutip dari akun akun instagramnya:
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami menyelesaikan ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan untuk rakyat. Untuk kesejahteraan kami menyelesaikan puluhan embung dan air bersih, bagi jutaan saudara kita yang kekeringan. Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh.
Aku tak ingin engkau lupa itu, sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.
Aku perempuan yang memenuhi panggilan Ibu Pertiwi.
Aku perempuan,
Aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri,
Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia,
Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah KAMI.
KAMI TIDAK PERNAH LELAH MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.
Bagaimana engkau?
#KemenkeuProfesional
(mdk/has)