Dari BI, JK hingga Jokowi anggap enteng kenaikan suku bunga AS
Pemerintah sebut kenaikan suku bunga AS memberi dampak baik bagi ekonomi Indonesia.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), akhirnya menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,50 persen dari sebelumnya 0,25 persen. Kenaikan suku bunga ini pertama kali dalam hampir satu dekade terakhir.
Kenaikan suku bunga menjadi pertanda bahwa bank sentral Amerika percaya kondisi ekonomi AS telah pulih dari krisis keuangan pada 2007-2009 lalu. Naiknya suku bunga ini menutup perdebatan panjang yang sudah dimulai sejak akhir tahun lalu.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dimaksud dengan bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kenapa kampanye uang bisa merusak sistem politik Indonesia? Akan tetapi, ini bukanlah sistem politik yang baik dan sehat karena orang tidak memilih berdasarkan program kerjanya. Padahal, orang itu memilih inginnya bisa menjadi lebih sejahtera kehidupannya.
"Dengan ekonomi terus membaik, kenaikan suku bunga ini sudah tepat," ucap Gubernur The Fed, Janet Yellen seperti dikutip Reuters, Kamis (17/12).
Yellen menyebut pemulihan ekonomi AS mulai menunjukkan perbaikan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari turunnya angka pengangguran ke level 5 persen sampai tingkat inflasi yang diprediksi sekitar 2 persen.
Bank sentral AS menekankan, kenaikan suku bunga masih akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan indikator-indikator perekonomian AS, salah satunya adalah tingkat inflasi ke depan.
"Prosesnya ini akan berjalan secara bertahap," ujar Yellen.
The Fed memprediksi jumlah pengangguran di AS bisa turun ke 4,7 persen dan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 2,4 persen di tahun depan. Pejabat The Fed meyakini kebijakan ini tidak akan banyak mengganggu pasar keuangan, yang diharapkan naik pada minggu ini.
Pemerintah Indonesia menganggap enteng kenaikan suku bunga AS. Banyak pemangku kepentingan menyebut telah mengantisipasi kenaikan suku bunga ini. Berikut pernyataan pemerintah.
Kenaikan suku bunga sudah diantisipasi
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed sudah diantisipasi sejak lama. Sehingga hal ini tidak akan semenakutkan seperti apa yang dibayangkan selama ini.
"Pelaku pasar sudah melakukan persiapan, untuk otoritas juga persiapan sehingga reaksinya tidak seburuk kalau itu terjadi tiba-tiba. Dunia menyiapkan diri dengan baik sehingga itu berlangsung seolah-olah tidak ada apa-apa. Ini pun semua mempersiapkan diri baik otoritas maupun pelaku pasar," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/12).
Dia menjelaskan, dampak kenaikan Fed fund rate ini akan berbeda-beda pada perekonomian setiap negara. Namun Ronald belum bisa memastikan dampak terhadap ekonomi Indonesia ke depannya.
"Jadi mix reaksi pasar, ada negara-negara yang positif terhadap perekonomian mereka, tapi ada yang mengalami tekanan. Tapi kan baru beberapa jam," jelas dia.
Setidaknya kata Ronald, keputusan ini mengurangi ketidakpastian global. Dengan demikian, setiap negara akan lebih nyaman dalam menyusun strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. "Saya rasa, setiap ada kalau ada keputusan pasti mengurangi ketidakpastian," ungkapnya.
Meski demikian, sebagai regulator pihaknya telah melakukan langkah antisipasi adanya tekanan global akibat kenaikan suku bunga ini.
"Kalau risiko selalu ada, mau ada keputusan atau tidak, kita tunggu saja ya. Faktor-faktor yang menentukan ekonomi dunia selalu, ada karena selama ini ukurannya ekonomi AS menentukan, China menentukan dan Eropa menentukan," katanya.
Menkeu sebut kenaikan suku bunga AS sudah diperkirakan
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai, kenaikan The Fed Rate sudah sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Untuk itu, pemerintah dan pelaku pasar sudah melakukan berbagai langkah antisipasi.
"Soal The Fed pokoknya itu sudah sesuai perkiraan hari ini mereka menaikkan 25 bps. Dampaknya sudah diantisipasi sebelumnya. Market sudah mengantisipasi," kata Bambang di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).
Kenaikan The Fed Rate mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Saat ini Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 14.000 per USD.
"Pasti (berpengaruh) di nilai tukar, tapi nilai tukar itu nilainya sudah terefleksi sebelumnya," kata Bambang.
Bambang enggan berkomentar terkait langkah Bank Indonesia mengubah kebijakan moneternya akibat kenaikan The Fed Rate. Bambang menyerahkan suku bunga acuan kepada Bank Indonesia.
"Tidak usah dibahas itu urusan BI. Kita jaga stabilitas makro, yang penting itu," katanya.
Ekonomi Indonesia bakal membaik
Bank Indonesia (BI) menyambut baik kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,50 persen dari sebelumnya 0,25 persen. Keputusan AS ini dipercaya akan membawa perbaikan ekonomi Indonesia.
"Suku bunga AS ini juga sangat penting, pasti kita persiapkan diri dengan baik, akan membawa dampak positif terutama bagi perekonomian Indonesia," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/12).
Ronald menambahkan, bank sentral sebagai otoritas moneter akan terus memantau dan mengawasi setiap sikap yang diambil oleh The Fed.
"Pastinya pelaku dunia sudah mengantisipasi dan sebagai sinyal keyakinan ekonomi Amerika Serikat, dan pasti kita persiapkan diri," jelas dia.
Jusuf Kalla sebut dana asing tak kabur
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, pengaruh kenaikan suku bunga The Fed terhadap perekonomian Indonesia relatif kecil.
"Kita kan pengaruhnya kecil, kalau di Amerika dan Jepang pengaruhnya besar karena mereka punya bunga 0,25 persen, jadi kalau dinaikkan 0,25 persen jadi naiknya 100 persen mereka. Tapi di Indonesia, BI rate 7,5 persen, jadi mereka mau naikkan 0,25 persen artinya kecil sekali," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).
JK menambahkan, kenaikan suku bunga The Fed juga tidak menyebabkan kekhawatiran pemerintah terhadap potensi beralihnya arus investasi atau kaburnya dana asing dari Indonesia ke Amerika Serikat sebagai negara save heaven.
Menurut JK, Indonesia saat ini sedang gencar menjaring investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) untuk proyek-proyek jangka panjang. Sementara investasi yang terpengaruh dengan kenaikan suku bunga adalah investasi portofolio yang relatif bersifat jangka pendek dan fluktuatif.
"Tidak akan, karena kalau finansial silakan saja kembali. Kalau portofolio mau kembali tidak ada pengaruhnya. Kita pengaruhnya kalau FDI (foreign direct investment) atau investasi riil, itu pasti tetap karena margin investasi riil tinggi bisa sampai 10 persen dibandingkan 0,25 persen kan kecil," jelas JK.
Jokowi sebut Rupiah masih menguat
Presiden Joko Widodo menyambut baik keputusan bank sentral Amerika atau The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan. Menurut Jokowi, keputusan ini memberi kepastian pada ekonomi dunia dan Indonesia.
"Artinya sekarang sudah ada kepastian," kata Jokowi di Hotel Pullman, Kamis (16/12).
"Kalau dulu kan (masih bertanya-tanya), berapa, kapan? Kita udah pasti naik sekarang, kalau ini memberikan efek positif buat kita kan," jelas Jokowi.
Jokowi juga mengaku terus memantau perkembangan indeks dalam negeri sebagai respon investor atas kenaikan suku bunga.
"Harga saham naik, Rupiah juga menguat, artinya baik, ditanggapi oleh pelaku-pelaku keuangan dan ini baik karena sudah ada kepastian," tutupnya.