Di HUT ke-63, Pertamina Tuntaskan 243 Titik BBM Satu Harga
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, meski diterpa pandemi Covid 19, Pertamina terus bergerak menyelesaikan berbagai penugasan Pemerintah untuk melayani kebutuhan energi nasional, salah satunya dengan menuntaskan target pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga.
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, meski diterpa pandemi Covid 19, Pertamina terus bergerak menyelesaikan berbagai penugasan Pemerintah untuk melayani kebutuhan energi nasional, salah satunya dengan menuntaskan target pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga.
"Di tengah kondisi pandemi Covid 19, memang terdapat beberapa kendala dan keterbatasan dalam proses pembangunan. Namun alhamdulilah, berkat kerja keras dan semangat Perwira Pertamina untuk melayani energi ke seluruh pelosok tanah air, Pertamina mampu mempersembahkan BBM Satu Harga sebagai kado HUT ke-63 dengan memastikan penyaluran BBM di wilayah 3T semakin meluas," kata Fajriyah, dikutip Antara, Kamis (10/12).
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
Dia menjelaskan, Pertamina telah menuntaskan target BBM Satu Harga di 243 titik pada HUT Pertamina ke-63. Sejak mendapat penugasan dari Pemerintah untuk membangun lembaga distribusi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil), periode 2017 – 2019, sebanyak 160 titik telah diselesaikan Pertamina.
Sepanjang tahun 2020, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan BBM Satu Harga di 83 titik. Tersebar di Aceh 1 titik, Riau & Kepulauan Riau 3 titik, Sumatera Utara 4 titik, Sumatera Selatan 3 titik, Lampung 3 titik, Bengkulu 1 titik, NTB 6 titik, NTT 7 titik, Kalimantan Barat 3 titik, Kalimantan Selatan 2 titik, Kalimantan Timur 1 titik, Kalimantan Utara 4 titik, Sulawesi Tengah 3 titik, Sulawesi Selatan 2 titik, Maluku & Maluku Utara 20 titik, Papua & Papua Barat 20 titik.
Hingga 2024 sesuai roadmap, Pertamina menargetkan pembangunan BBM Satu Harga mencapai 500 titik. Hal ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk membantu Pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan.
"Kami optimis pada periode 2021 – 2024 target pembangunan BBM Satu Harga sebanyak terus bertambah, sehingga masyarakat dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau," imbuhnya.
Sejak mulai beroperasinya lembaga penyalur BBM Satu Harga, masyarakat tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar minyak. Perubahan harga dari Solar dan Premium dari sekitar Rp10.000 bahkan di wilayah timur Indonesia mencapai 100.000 untuk 1 liter, kini masyarakat dapat membeli BBM dengan harga sama dengan daerah lain yaitu premium Rp6.450 per liter dan produk solar seharga Rp5.150 per liter.
Pada SPBU 3T ini, tersedia produk Premium, Pertalite, Pertamax untuk gasoline dan Solar, Dexlite, untuk produk gasoil.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, Pertamina memanfaatkan hampir semua moda transportasi mulai udara, laut dan darat. Bagi wilayah yang sulit dijangkau dengan moda darat atau mobil tangki, seperti di Kalimantan dan Papua, Pertamina menggunakan alternatif pengangkutan BBM jenis Pesawat ATR dengan kapasitas 4.000 liter. Bagi wilayah kepulauan, Pertamina memanfaatkan moda kapal laut.
"Penggunaan moda pesawat dan kapal laut itu setelah dilakukan pengiriman BBM dengan mobil tangki dari titik suplai Integrated Terminal di wilayah terdekat dengan lembaga penyalur," jelasnya.
Kemandirian Energi
Corporate Secretary Sub Holding Commercial & Trading – PT Pertamina Patra Niaga, Putut Andriatno mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai peningkatan layanan mewujudkan kemandirian energi di seluruh pelosok di Indonesia.
Di antaranya dengan pemerataan dan perluasan jaringan distribusi energi, penggunaan digitalisasi untuk memastikan ketersediaan energi serta aksesibilitas masyarakat dalam melakukan transaksi, serta meningkatkan kinerja layanan pelanggan.
"SH C&T - PT Pertamina Patra Niaga terus menggenjot Program pemerataan dan perluasan energi bagi masyarakat Indonesia serta mencari kesempatan memperluas jaringan ke kancah internasional. Selain itu, prioritas kami adalah memastikan transparansi informasi dan tidak lupa meningkatkan kualitas layanan pelanggan," kata Putut.
Dimulai dari tahun 2017, kini BBM Satu Harga sudah siap beroperasi di 243 titik wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sedangkan untuk Pertashop Putut menambahkan, setidaknya sudah 1.000 outlet sudah diresmikan dan siap melayani masyarakat.
"BBM Satu Harga dan Pertashop menunjukan komitmen kami menjalankan amanah untuk pemerataan dan keadilan energi bagi masyarakat," tuturnya.
Lalu untuk pasar luar negeri, SH C&T - PT Pertamina Patra Niaga juga sudah menjual produk Pelumas di 14 negara, produk Petro Chemical diekspor ke 6 negara, dan kerja sama skema Contracting Company Delivery Company (Conco Delco) untuk produk Aviasi sudah berjalan di 47 negara.
Selain itu, SH C&T - PT Pertamina Patra Niaga juga terus memperkuat sistem informasi dan data agar stok dan transaksi dapat termonitor secara real time. Program Digitalisasi yang mencakup 5.518 SPBU ini akan memberikan kemudahan dalam memastikan ketersediaan stok, serta menyediakan informasi yang transparan untuk seluruh transaksi yang dilakukan.
Pihaknya juga menawarkan Program SmartMT, pilot project digitalisasi pada moda transportasi darat mobil tanki (MT). Tujuan dari 15 fitur SmartMT adalah untuk meningkatkan standar keselamatan dan keamanan (Safety and Security Fleet Management) sehingga mengurangi angka kecelakaan lalu lintas serta mengurangi potensi kecurangan yang menimbulkan kehilangan atau ketidaksesuaian data jumlah produk.
"Dengan keunggulan digitalisasi SPBU dan SmartMT, kami dapat menurunkan resiko operasional proses penyaluran BBM. Nah, khusus MyPertamina, selain mempermudah masyarakat dalam setiap transaksinya, aplikasi ini berfungsi untuk menawarkan promo dan penawaran spesial yang dapat diikuti penggunanya, salah satunya yang sedang berjalan saat ini adalah MyPertamina Fair," jelasnya.
(mdk/azz)