Dijewer Jokowi, Bulog janji beras raskin tak lagi berkutu
Bulog menyatakan belum perlu melakukan impor beras. Lebih baik memanfaatkan produksi petani.
Beberapa kali Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi mengeluhkan kualitas beras rakyat miskin (raskin). Seperti yang disampaikan saat rapat terbatas di kantor kepresidenan, kemarin. Jokowi kecewa lantaran kualitas beras raskin buruk dan berkutu.
Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyadari itu. Usai dijewer Jokowi, direksi Bulog pun berjanji memperbaiki kualitas raskin yang disimpan di gudang mereka.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Direksi sepakat akan kita perbaiki semua, manajemen gudang dan manajemen SDM. Tidak ada beras berkutu lagi," ujar Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Wahyu Suparyono di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (23/6).
Dia menyebut, saat ini Bulog memiliki 1.500 gudang tersebar di seluruh Indonesia. Upaya perbaikan dilakukan dengan penyemprotan (spraying) dan pemrosesan kembali (reprocessing) supaya berasnya bermutu dan layak dikonsumsi.
"Gudang harus ISO, standarnya harus bersih dan bebas kuman," imbuh dia.
Sementara itu terkait impor beras, Bulog menyatakan belum perlu melakukannya. Bulog memilih hasil produksi petani lokal dalam rangka mencapai ketahanan pangan. Saat ini stok beras Bulog sekitar 1,4 juta ton atau untuk persediaan enam bulan ke depan.
"Kita sepakat harus dengan mendayagunakan petani kita. Ketahan pangan harus dari dalam. Karena itu jati diri bangsa. Dari petani cukup," ungkapnya.
(mdk/noe)