Dirut Pertamina Ungkap Penyebab Rentetan Ledakan Kilang Minyak
Dari penyelidikan sementara, terdapat empat faktor penyebab rentetan ledakan di kilang-kilang milik Pertamina. Data sendiri dikumpulkan Pertamina sejak 2021 hingga pertengahan 2022.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati buka suara terkait insiden rentetan ledakan kilang minyak dalam beberapa waktu terakhir. Terbaru, Kilang minyak milik Pertamina di Dumai, Riau meledak pada Sabtu (1/4) malam.
Dari penyelidikan sementara, terdapat empat faktor penyebab rentetan ledakan di kilang-kilang milik Pertamina. Data sendiri dikumpulkan Pertamina sejak 2021 hingga pertengahan 2022.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Kapan Pertamina merayakan HUT ke-66? HUT Ke-66: Pertamina Lakukan Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, di Grha Pertamina, Jakarta (11/12/2023).
-
Kenapa Pertamina Hulu Rokan membuat lahan basah? "Kami membuat lahan basah agar air buangan bisa terkelola dengan baik sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya pada sesi 'Unlocking the Potentials of Nature Based Solutions for Adaptation and Mitigation of Climate Change' di Pavilion Indonesia pada COP-28, Jumat (1/12).
"Dari hasil pemetaan setelah kurang lebih 10 bulan, keluar detail yang dilakukan 2021 sampai pertengahan dan 2022. Secara garis besar risiko akan terjadi di aset kita itu ada empat penyebab kemungkinan," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/1).
Pertama, ledakan kilang minyak kemungkinan disebabkan oleh lightning atau petir. Pertamina pun telah mengambil solusi untuk meminimalisir risiko sambaran petir. "Jadi yang dilengkapi yang dibangun di semua kilang itu adalah lightning proctetion system. Dan ini sudah selesai dibangun, ada 2 lapis," ucapnya.
Kedua, kemungkinan ledakan kilang diakibatkan oleh overflow (meluber). Menurut Nicke, faktor overflow ini terjadi di salah satu ledakan kilang minyak.
"Itu pun kita progresnya sudah dilakukan. Jadi, management system seperti apa kalau overflow," jelasnya.
Faktor selanjutnya terkait ledakan kilang minyak adalah kebocoran hidrogen. Temuan ini sebagaimana terjadi pada ledakan kilang minyak Dumai beberapa waktu lalu.
"Kebocoran hidrogen di Dumai case kemarin itu bisa kita padamkan dalam waktu 9 menit. Ini sebagai salah satu bukti bahwa program kita jalankan bisa meminimalkan risiko," jelasnya.
Terakhir, ledakan kilang minyak juga bisa disebabkan oleh sulfidasi atau endapan sulfur (sulfidation). Sulfidasi terjadi akibat teknologi di kilang-kilang minyak Pertamina cukup usang.
"Kita sama-sama tahu kilang-kilang kita dengan teknologi lama hanya bisa proses yang sulfurnya rendah. Jadi, program-program yang dilakukan kita agar kilang-kilang ini bisa memproses yangg sulfurnya tinggi," terangnya.
Untuk mencegah kejadian buruk di waktu mendatang, Pertamina tengah melakukan revitalisasi lima kilang minyak eksisting. Selain itu, Pertamina juga terus mempercepat adopsi teknologi tinggi untuk memastikan operasional kilang tetap aman.
"Itu effort yang kita lakukan, kita sudah spending sekitar USD 600 juta untuk bangun ketahanan 2 lapis itu. kita akan terus belajar dari case-case itu," pungkasnya.
(mdk/idr)