Disaksikan Menteri Rini, Bank BNI gelar program serap gabah
"Dulu biasanya melibatkan tengkulak dan penebas. Kini petani akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar dan lebih sejahtera. Dengan demikian diharapkan para petani dapat membayar kewajibannya pada BNI tepat waktu."
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mendapatkan mandat untuk melaksanakan program Kewirausahaan Pertanian di Garut, Jawa Barat sejak Oktober 2017. Program ini untuk mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi.
Dalam program tersebut, BNI melakukan penguatan kelembagaan baik bagi petani maupun Badan Usaha yang menaungi petani, antara lain dengan mendorong terbentuknya 2 (dua) perusahaan, yaitu unit PT Mitra Desa Bersama (MDB) Banyuresmi dan PT MDB Kadungora.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas pencapaian BNI dalam mendukung transformasi BUMN? Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga menyambut baik pencapaian kinerja BNI tersebut."Keberhasilan transformasi BUMN yang dicanangkan oleh Pak Menteri Erick Thohir menjadikan BUMN tidak hanya survive pada pandemi yang lalu, melainkan bertumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
Salah satu wujud dari program tersebut, hari ini dilaksanakan kegiatan Serap Gabah yang dilaksanakan di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat di lahan seluas 6.500 meter persegi (m2). Hadir pada acara ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Rini M Soemarno, didampingi oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, bersama pada Direktur Utama BUMN lainnya.
Pada kesempatan ini, Rini melakukan Kunjungan Kerja untuk menyaksikan secara langsung pelaksanaan Program Serap Gabah BUMN Berbasis Kartu Tani. Rini menyerahkan secara simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani BNI dan Kartu Tani kepada beberapa petani.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto menyebutkan, jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Kabupaten Garut saat ini mencapai 7.615 kartu. Sebanyak 1.262 petani telah memperoleh pembiayaan KUR BNI senilai Rp 8,15 miliar. Selain itu BNI telah mengakuisisi sebanyak 326 Agen46 yang di dalamnya terdapat 56 agen Kelompok Tani (Poktan) dan 270 agen non Poktan.
Kunjungan Menteri BUMN RI juga dilakukan di lokasi Mitra Desa Bersama (MDB) Kadungora dan Banyuresmi. Di kedua daerah tersebut terdapat unit-unit bisnis berupa Unit Toko Tani yang menyediakan kebutuhan sarana produksi, Unit Toko Desa yang menjual kebutuhan harian masyarakat. Selain itu, Rini juga mengunjungi salah satu Agen GSHP (Gerakan Stabiliasi Harga Pangan) yang bernama Lulu Barliani Taufik yang mengelola Toko Lulu, di Kelurahan Muara Sanding, Garut.
Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menuturkan, Program Serap Gabah di Garut mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur KUR BNI dan pemegang Kartu Tani BNI. Program ini juga bekerja sama dengan PT Mitra Desa Bersama dan agen-agen GSHP sebagai Distribution Channel yang bertujuan untuk dapat mengintervensi pasar dan mempersingkat mata rantai yang selama ini berjalan sejak dulu.
"Dulu biasanya melibatkan tengkulak dan penebas. Kini petani akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar dan lebih sejahtera. Dengan demikian diharapkan para petani dapat membayar kewajibannya pada BNI tepat waktu," ujar Bambang dikutip dari keterangan resminya kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (21/5).
Di samping mendukung program serap gabah, Rini juga mengunjungi Mitra Desa Rice Mills yang dikelola oleh MDB Kadungora. Pada unit penggilingan beras ini, BNI memberikan dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk Bantuan mesin pengering gabah.
Pada kesempatan yang sama, Rini melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Arqom dan menyaksikan program CSR BNI lainnya untuk memperbaiki Pesantren Utsmaniyah Al Musri yang mengalami musibah kebakaran pada tahun 2017 lalu.
(mdk/idr)