Empat menteri yang harus segera dicopot Jokowi versi Fitra
"Menteri tersebut tidak ada koordinasi sama sekali, seperti jalan sendiri," katanya.
Sekjen Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Yenny Sucipto ikut komentar mengenai hangatnya isu reshuffle atau perombakan kabinet pimpinan Jokowi - JK. Menurut hasil evaluasi yang dilakukan Fitra selama satu semester terakhir, setidaknya ada empat menteri dalam kabinet kerja yang harus diganti. Ini dilakukan karena mereka dinilai tidak mampu mewujudkan program Nawa Cita.
Empat menteri itu antara lain Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said , Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
"Menteri tersebut tidak ada koordinasi sama sekali, seperti jalan sendiri, seakan mereka tidak bisa menerjemahkan Nawa Cita. Dalam hal ini yang harus disalahkan Jokowi memang karena tantangan ini lebih banyak," ujarnya kepada merdeka.com di Kantor Seknas Fitra, Jakarta, Selasa (12/5).
Menurut dia, perombakan kabinet kerja mutlak harus dilakukan. Pasalnya, rentan waktu sekitar enam bulan seharusnya bisa membuahkan hasil perekonomian Indonesia lebih baik ketimbang era pemerintah SBY, namun justru ini berbalik arah.
"Reshuffle harus dilakukan, 6-7 bulan tidak bisa menerjemahkan tidak perlu ada lagi, SP satu SP dua tidak pernah ada, kita tidak mau, APBN-P pola bahan cakkan masa mau diteruskan," jelas dia.
Dia menambahkan perombakan kabinet juga harus menjadi dasar evaluasi untuk menjadi dasar menggenjot triwulan berikutnya.
"Tiga hal yang menjadi titik Nawa Cita terutama bidang ekonomi yaitu perekonomian mandiri, struktur kabinet yang tidak punya pemikiran neolib, desain program harus memunculkan keadilan sehingga tidak ada kesenjangan," tutupnya.
(mdk/idr)