GISTET 500 kV Duri Kosambi mulai dibangun demi perkuat kelistrikan
GISTET 500 kV Duri Kosambi ini merupakan bagian dari pembangunan 7 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang akan memperkuat sistem kelistrikan Jakarta dan sekitarnya.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) memulai pembangunan Gas Insulated Switchgear Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV 2x500 MVA guna perkuat sistem kelistrikan di Jakarta, di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (18/1).
GISTET 500 kV Duri Kosambi ini merupakan bagian dari pembangunan 7 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang akan memperkuat sistem kelistrikan Jakarta dan sekitarnya, yaitu GITET Kembangan, GITET Lengkong, GITET Muara Karang, GITET Priok, GITET Muara Tawar, dan GITET Tambun yang dikenal dengan nama Proyek Jaringan 500 kV Looping Jakarta.
Direktur Regional Jawa Bagian Barat (DIRREG JBB), Murtaqi Syamsuddin, mengatakan pembangunan ini guna memperkuat sistem kelistrikan di Jakarya yang sudah pada beban puncak dan telah mencapai 10.065 MW yang ditopang oleh 10 Gardu Induk GITET.
"Supaya mampu menyediakan tambahan kebutuhan energi listrik dan memperkuat sistem kelistrikan dengan mutu dan keandalan yang baik bagi pelanggan listrik di Kota Jakarta dan sekitarnya," katanya usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan GISTET Kosambi.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
Infrastruktur GISTET 500 kV Duri Kosambi, dikatakan Murtaqi, menggunakan teknologi isolasi gas sulphurhexaflouride (SF6) di mana lahan yang digunakan lebih efisien dibandingkan Gardu Induk Konvensional dan akan rampung empat tahun dari sekarang secara keseluruhan pembangunan.
"(Total) investasinya mencapai Rp 10 triliun. Dibangun di atas tanah seluas ± 20.000 m2, GISTET 500 kV Duri Kosambi ditargetkan selesai pada tahun 2018," ujar Murtaqi.
GISTET ini sendiri terdiri dari dua Interbus Transformer (IBT) sebesar 500 MVA sehingga total kapasitas seluruhnya adalah 1.000 MVA. Kontrak Pembangunan GISTET 500 kV Duri Kosambi juga telah ditandatangani pada tanggal 21 Desember 2016 dengan menggunakan pendanaan yang berasal dari anggaran PLN.